Pekanbaru (ANTARA News) - Sunardi (42), warga Desa Petani, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau, yang dilaporkan nyaris tewas setelah terinjak seekor gajah liar, telah menjalani operasi karena menderita patah tulang.

"Sunardi sudah dioperasi kemarin, dan sembilan tulang rusuk bagian belakang tubuhnya patah, begitu juga pada tulang lengan kirinya," ujar Kepala Desa Petani, Rianto, ketika dihubungi ANTARA dari Pekanbaru, Minggu.

Dia menjelaskan, operasi untuk menghubungkan tulang rusuk dan tulang legannya telah berhasil dilakukan oleh tim dokter di Rumah Sakit Thursina, Kota Duri, Bengkalis, sehari setelah dia terinjak gajah.

Sunardi (42), penduduk Jalan Rangau, Kilometer 11, Desa Petani, selain mengalami patah tulang juga menderita luka memar dan gores pada bagian punggung kiri akibat diinjak hewan bertubuh tambun itu.

Kejadian itu bermula ketika dia bersama belasan orang warga mencoba mengusir sekitar 20 ekor (kawanan) gajah yang masuk ke perkebunan sawit warga pada Rabu (24/3) pukul 17.30 WIB.

Namun, ketika warga mengusir kawanan gajah itu, tiba-tiba enam dari 20 ekor satwa yang dilindungi itu berbalik arah dan langsung menyerang.

Malang bagi Sunardi, ketika lari menjauhi kawanan gajah kakinya terperosok ke dalam lubang parit dan beberapa detik kemudian kaki seekor gajah dewasa sudah menginjak-injak tubuhnya.

Mengenai biaya perawatan Sunardi, Rianto menjelaskan, hingga kini masih ditanggung secara bersama oleh warga desa, meski Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menyatakan akan menanggung biaya perawatan korban satwa yang dilindungi itu.

"Kemarin kita telah ajukan ke BKSDA Riau, namun mereka minta semua kwitansi pengobatan dikumpulkan dulu untuk selanjutya diklaim ke mereka, dan Sunardi akan mendapatkan asuransi korban satwa dilindungi. Tapi kalau bantuan langsung tunai belum ada," katanya.

Sejak Kamis (25/3), dua ekor gajah binaan beserta tim telah disiagakan di sekitar kawasan Desa Petani untuk mengantisipasi timbulnya konflik langsung antara hewan dan manusia, sebab kawanan gajah telah berkeliaran selama dua bulan terakhir di daerah itu yang menyebabkan sejumlah warga mengungsi.

Setelah Sunardi nyaris tewas diinjak gajah, Kepala BBKSDA Riau, Trisnu Danisworo, menyatakan, pihaknya akan mengirim tim berikut dua ekor gajah latih untuk membantu warga Desa Petani menghalau gajah liar.

Kawasan Desa Petani merupakan daerah lintasan gajah Sumatra (Elephant maximus sumatranus) yang berasal dari Suaka Margasatwa Balai Raja, Bengkalis, dan konflik tak bisa dihindari akibat hutan sebagai habitat rumah gajah terus menyempit dan beralih fungsi menjadi perkebunan dan permukiman warga. (M046/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010