Jakarta (ANTARA News) - Pada hari Minggu malam (28/3) di sebuah rumah yang asri di Jakarta Pusat, hadir ratusan orang untuk menghadiri sebuah perhelatan penting.

Ratusan orang itu sebelum acara dimulai menikmati dahulu berbagai jenis makanan yang lezat.

Ketika acara dimulai, beberapa sambutan mulai diperdengarkan, pujian demi pujian mulai dilontarkan, serta "rayuan" mulai diperdengarkan.

Kemudian muncul di mimbar, seorang lelaki muda yang pernah menimba ilmu di kota Perth, Australia.

"Jika Doktor Andi Mallarangeng terpilih sebagai ketua umum, maka kami berharap dapat merangkul semua pihak. Kami men-support-nya," kata lelaki yang kini menjadi wakil rakyat dari Daerah Pemilihan Jawa Timur.

Pria muda itu adalah Edhie Baskoro, putra kedua Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (PD), Susilo Bambang Yudhoyono .

Edhie Baskoro yang sering dipanggil dengan sapaan Ibas sedang menghadiri deklarasi pencalonan Andi Mallarangeng menjadi ketua umum Partai Demokrat masa bakti 2010-2015.

Partai ini yang didirikan Susilo Bambang Yudhoyono dan Ani Yudhoyono tersebut memang akan menyelenggarakan kongres di Bandung pertengahan bulan Mei, antara lain untuk memilih ketua umum yang baru serta menentukan program kerja selama lima tahun mendatang.

Menjelang pertemuan akbar itu, memang muncul beberapa nama antara lain Andi Mallarangeng, Marzuki Alie serta Anas Urbaningrum. Kongres ini dilakukan untuk menggantikan kepemimpinan Ketua Umum Hadi Utomo, yang merupakan ipar Yudhoyono.

Acara pendeklarasian Andi Mallarangeng sebagai calon ketua umum itu dihadiri oleh berbagai tokoh Partai Demokrat baik yang duduk di DPR, Kabinet Indonesia Bersatu ke-II maupun anggota serta simpatisan yang datang dari berbagai daerah dI Tanah Air.

Sementara itu, AM atau Andi Mallarangeng yang berpidato dalam acara deklarasi itu menyampaikan berbagai hal mulai dari pujiannya terhadap SBY hingga menyampaikan janji-janjinya juga menyinggung masalah persaingan.

"Kepada semua elemen partai termasuk kader-kader partai kebanggaan kita seperti Marzuki Alie, Anas Urbaningrum, saya menawarkan persahabatan dan kerja sama dan tekad yang bulat.Bersama kita bisa. Itulah semboyan yang aan terus melekat pada partai yang kita banggakan ini," kata AM yang kini menyandang kedudukan Menteri Pemuda dan Olahraga.

Marzuki Alie yang merupakan mantan Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat disebut-sebut juga akan maju merebut kepemimpinan partai ini.

Marzuki mundur dari jabatan Sekjen karena kini sudah menjadi Ketua DPR, sebuah lembaga negara yang penting posisinya. Sementara itu, Anas Urbaningrum adalah Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR yang juga masih menempati posisi Ketua Bidang Politik DPP Partai Demokrat.

Kehadiran Ibas pada acara AM ini menarik perhatian apalagi Andi Mallarangeng menyebut beberaa nama yang diperkirakan akan menjadi pesaingnya di kongres Bandung.

Datangnya Edhie Baskoro bisa menimbulkan sejumlah pertanyaan antara lain apakah Yudhoyono dan Ani Yudhoyono telah menyatakan dukungannya terhadap mantan juru bicaranya itu pada Kabinet Indonesia Bersatu?

Para pengamat politik dan khususnya anggota serta simpatisan Partai Demokrat bisa menarik kesimpulan bahwa kehadiran Ibas serta pidato politiknya mencerminkan dukungan politis keluarga Cikeas terhadap AM.

Kalau tidak mendukung Andi Mallarangeng, maka apakah mungkin Ibas berkenan datang hadir ke acara pendeklarasian itu serta kemudian secara terbuka menyampaikan dukungannya?

Yang bisa pula dipertanyakan adalah apakah Ibas juga akan berkenan hadir jika kandidat-kandidat lain melakukan deklarasi pencalonan diri mereka dalam waktu dekat ini?

Dukungan keluarga besar Cikeas terhadap AM merupakan hal yang sah-sah saja apalagi Andi sudah bertahun-tahun membantu SBY sebagai juru bicara kepresidenan dan bahkan kini menjadi menteri dalam kabinet.

Jika kehadiran Edhie Baskoro memberikan isyarat bahwa Yudhoyono mendukung Andi, maka kongres di Bandung tentu akan berlangsung mulus dan lancar karena Ketua Dewan Pembina sudah memberikan isyarat-isyarat awal tentang calon ketua umum lima tahun mendatang yang diinginkannya.

Barangkali persoalannya adalah apakah Marzuki Alie dan Anas Urbaningrum ataupun calon-calon lainnya masih akan " berani" untuk mencalonkan diri diri setelah adanya "dukungan" Cikeas terhadap AM.

Pertanyaan demi pertanyaan akan mungkin muncul karena betapapun Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat juga adalah Presiden Republik Indonesia yang pasti membutuhkan dukungan 100 persen dari partai yang didirikannya itu.
(T.A011/A025/P003)

Oleh Oleh Arnaz Ferial Firman
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010