Seoul (ANTARA News)- Korea Utara,Senin memperingatkan bahwa akan timbul bencana yang tidak dapat diramalkan kecuali Korea Selatan dan Amerika Serikat melarang kunjungan di daerah penyangga perbatasan.

Peringatan itu datang saat ketegangan meningkat setelah sebuah kapal angkatan laut Korea Selatan (Korsel) tenggelam, Jumat. Laporan-laporan awal menyatakan bahwa Korea Utara (Korut) mungkin terlibat menyebabkan pasar gelisah tetapi Seoul kemudian mengatakan hampir pasti Pyongyang tidak terlibat dalam musibah itu.

Seorang pejabat kementerian Pertahanan Korsel mengatakan para penyelam sedang mencari para pelaut yang selamat tetapi terhambat akibat air yang ganas di lokasi dekat perbatasan laut yang disengketakan dengan Korut.

Para penyelam mengetuk buritan kapal yang terbalik tempat sebagian besar prajurit yang hilang diduga terperangkap tetapi tidak tidak ada jawaban, kata Brigjen Lee Ki-sik dalam satu penjelasan.

Korut tedak menyebut tentang insiden kapal tenggelam itu tetapi media resminya mengeluarkan satu peringatan tentang perbatasan darat.

"Jika pihak berwenang Amerika Serikat dan Korea Selatan tetap melakukan tindakan-tindakan yang salah mereka untuk menyalah gunakan daerah perbatasan bagi konfrontasi antar Korea walaupun peringatan-peringatan kami, ini akan menimbulkan insiden-insiden yang tidak dapat diramalkan termasuk hilangnya nyawa-nyawa manusia," kata kantor berita resmi KCNA mengutip pernyataan seorang juru bicara militer.

Zona Demiliterisasi (DMZ) adalah penyangga selebar empat kilometer di sepanjang perbatasan yang ditetapkan berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang mengakhiri Perang Korea, yang melibatkan pasukan PBB pimpinan AS membantu tentara Korsel melawan pasukan Korut yang dibantu pasukan China.(H-RN/M043)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010