Pekanbaru (ANTARA News) - Seekor bayi gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) yang terlantar diselamatkan warga Kelurahan Pematang Pudu Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau.

"Bayi gajah betina itu luka di pangkal paha belakang, dan sepertinya tertinggal dari induknya sebelum diselamatkan warga," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Trisnu Danisworo, kepada ANTARA di Pekanbaru, Selasa.

Trisnu Danisworo menjelaskan bayi tersebut ditemukan warga pada Selasa (30/3) dinihari. Lokasi penemuan merupakan daerah jelajah gajah liar yang rusak akibat alih fungsi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit dan permukiman warga.

Kuat dugaan, gajah malang tersebut merupakan bagian dari kelompok gajah yang berasal dari kawasan Suaka Marga Satwa Balai Raja yang tak jauh dari daerah itu. Habitat alami bagi satwa dilindungi itu kini sudah rusak parah dari sebelumnya seluas 1.800 hektare tapi sekarang tinggal sekitar 200 hektare.

Akibatnya, kawanan gajah yang diperkirakan mencapai 40 ekor kerap melintas di perkebunan dan permukiman warga. Konflik antara gajah dengan manusia di daerah tersebut sudah dalam kondisi berbahaya, karena pada tahun ini saja sudah satu ekor gajah ditemukan mati akibat diracun dan seorang warga nyaris mati akibat dipijak satwa bongsor itu.

Meski begitu, Trisnu mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab luka di kaki bayi gajah itu.

"Kami belum tahu penyebab luka di kaki gajah. Kemungkinan bisa jadi akibat terinjak kawanan gajah lainnya," ujarnya.

Ia mengatakan, bayi gajah yang diperkirakan usianya belum mencapai setahun itu dibawa BBKSDA Riau ke Pusat Konservasi Gajah di Minas, Kabupaten Siak.

"Kondisi bayi gajah masih lemah tidak mau makan, tapi mau diberi minum susu," ujarnya.
(F012/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010