Ambon (ANTARA News) - Tunggakan pembayaran beras untuk keluarga miskin (raskin) di lima kecamatan di Kota Ambon tahun 2009 yang belum dilunasi Rp550 juta, sehingga Divisi Regional (Divre) V Bulog Maluku dan Maluku Utara (Malut) belum menyalurkan jatah 2010.

"Kami belum mendistribusikan beras raskin tahun ini di Kota Ambon untuk jatah Januari-Maret karena tunggakan sejak 2009 belum dilunasi," kata Kepala Divre Bulog Wilayah Maluku dan Malut Nono Sudiono, di Ambon, Selasa.

Tunggakan raskin yang belum dilunasi jumlah terbesar di Kecamatan Nusaniwe Rp252 juta, Kecamatan Sirimau Rp66 juta, Kecamatan Baguala Rp87 juta, Kecamatan Teluk Ambon Rp58 juta dan Kecamatan Leitimur Selatan Rp65 juta.

Dia mengatakan, sesuai data alokasi raskin untuk Kota Ambon setiap bulan sebanyak 144.768 kg untuk 11.136 Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang layak menerimanya, di mana masing-masing RTS memperoleh 13 kg beras yang dibeli dengan harga Rp1.600 per kg.

"Jika tunggakannya sudah dilunasi, maka kami akan mendistribusikan raskin untuk jatah tiga bulan sekaligus. Jika belum dilunasi, maka kami tidak akan menyalurkannya," ujarnya.

Wali Kota Ambon Jopi Papilaja yang dikonfrimasi secara terpisah mengaku belum menerima laporan tentang tunggakan raskin di lima kecamatan tersebut.

Menurutnya, sistem pembayaran raskin ditangani langsung oleh pimpinan desa/kelurahan dan kemudian disetor ke kecamatan dan setelah itu kecamatan menyetornya ke Bulog.

Papilaja menegaskan, akan menanyakan masalah tersebut kepada Camat lima kecamatan saat rapat evaluasi. "Saya belum menerima laporannya, tetapi saya akan tanyakan lima camat untuk memastikan besarnya tunggakan ini," ujarnya.

Ia mengakui, seharusnya hal ini tidak terjadi jika ditangani dengan benar, mengingat dampaknya warga miskin di ibu kota provinsi Maluku itu tidak bisa menikmati beras yang disubsidi pemerintah itu.

"Saya akan menanyakan mekanisme penyetoran dari desa/kelurahan ke kecamatan hingga Bulog, jika ada oknum-oknum tertentu yang sengaja menggelapkan biaya raskin yang sudah dilunasi masyarakat maka saya akan mengambil tindakan tegas," ujarnya.

Sejumlah warga miskin Kecamatan Sirimau yang dikonfirmasi secara terpisah mengaku selalu membayar tunai kepada petugas desa/kelurahan saat pengambilan raskin, sehingga mereka merasa bingung jika ada tunggakan sejak tahun 2009 yang belum dilunasi ke Bulog. (JA/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010