Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Pusat Statistik Rusman Heriawan mengumumkan bahwa Maret 2010 terjadi deflasi sebesar 0,14 persen sehingga inflasi kalender (Januari-Maret) sebesar 0,99 persen dan YoY 3,43 persen.

"Terjadi beberapa penurunan harga pada komoditas utama," katanya kepada pers di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan, deflasi terjadi terutama didukung oleh penurunan harga beras, yang selama Maret 2010 rata-rata turun 2,97 persen.

"Ini seperti yang kita perkirakan karena adanya panen raya membuat harga beras turun pada Maret," katanya.

Selain itu, panen juga terjadi pada cabai merah, sehingga harga cabai merah selama Maret turun 28,4 persen dan berkontribusi terhadap deflasi sebesar 0,16 persen.

Harga ikan segar juga mengalami penurunan 1,5 persen, hal ini dikarenakan cuaca yang cukup bersahabat sehingga pasokan ikan meningkat, katanya.

Panen cabai rawit, menurut Rusman telah membuat komoditas ini mengalami deflasi sebesar 10,4 persen. Selain itu harga emas perhiasan juga menyumbang deflasi. Harga emas perhiasan berdasarkan catatan BPS mengalami penurunan 0,74 persen.

"Penurunan ini selain di dorong oleh penurunan harga emas dalam dolar, juga karena kurs rupiah yang stabil," katanya.

Di sisi lain, beberapa bahan makanan mengalami inflasi. Daging ayam ras inflasi 3,6 persen, telur ayam ras juga mengalami inflasi 3,4 persen, begitu pula dengan tomat sayur yang menyumbang inflasi 0,02 persen.

Inflasi, menurut dia juga terjadi pada harga sewa rumah, yang pada Maret 2010 naik rata-rata 0,36 persen.

Pengeluaran

Sementara itu, berdasarkan kelompok pengeluaran, BPS mencatat kelompok bahan makanan mengalami deflasi 0,91 persen, sedangkan kelompok lain mengalami inflasi.

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi 0,28 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar inflasi sebesar 0,13 persen.

Kelompok sandang terjadi inflasi 0,01 persen, begitu pula kelompok kesehatan naik 0,25 persen. Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga inflasi sebesar 0,02 persen, kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan inflasi 0,07 persen.

(T.M041/S004/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010