Bogor (ANTARA News) - Sekitar 180 petugas Kepolisian dari Samapta dan Brimob sejak Jumat siang hingga malam ini bersiaga untuk menjaga kelancaran pelaksanaan Misa perayaan Jumat Agung yang dilakukan umat Katolik di sebuah restoran di Parung Bogor pada Jumat sore ini.

Petugas dari Polres Bogor Frenky Manik mengatakan untuk mengantisipasi adanya gangguan pada misa ini, Polres Bogor menempatkan 30 personil di lokasi acara, sementara 150 personil Brimob disiagakan di Polsek Parung.

"Untuk antisipasi gangguan keamanan sejak siang sudah kita siapkan personil di Tulang Kuning dan Polsek Bogor," katanya.

Peningkatan pengamanan dilakukan Kepolisian setelah pada Kamis malam (1/4) sekelompok masyarakat Parung berunjuk rasa menolak semua kegiatan ibadat umat Katolik yang dilakukan di tanah bakal gereja di desa Tulang Kuning.

Sekitar 1.000 umat Katolik pada Kamis malam itu masih sempat menggelar misa Kamis Putih di Tulang Kuning dengan mendirikan tenda berukuran besar.

Namun, setelah misa itu berakhir sekitar 200 orang yang mengatasnamakan kelompok tertentu di Parung berunjuk rasa di Kantor Kecamatan Parung menuntut agar semua kegiatan ibadat di tanah bakal gereja itu dihentikan karena tidak adanya izin untuk mendirikan gereja di tempat itu.

Setelah kejadian itu, pihak keamanan pun meminta kepada Dewan Paroki Parung untuk memindahkan sementara ibadat Jumat Agung sebagai rangkaian perayaan Paskah pada tahun ini, ke sebuah taman restoran milik seorang warga Katolik di daerah Lebak Wangi Parung.

Misa Jumat Agung yang dipimpin Romo Paroki Bartholomeus Gatot Wotoseputro dimulai pukul 16.00 WIB dan berakhir pada 18.30 WIB dengan sebelumnya diawali dengan ibadat jalan salib.

Meski dengan kondisi yang darurat dan situasi yang agak tegang terlihat dari banyaknya aparat keamanan dari Kepolisian dan Kodim Parung, umat Katolik tetap menjalankan ibadat peringatan wafatnya Yesus Kristus di kayu salib dengan penuh khidmat.

Dengan pengeras suara seadanya tanpa iringan musik, dengan sebagian umat duduk di tikar yang disediakan panitia, ibadah berjalan dengan lancar hingga selesai.

Romo Gatot usai misa itu mengatakan bahwa pihak Gereja setelah melakukan negosiasi dengan aparat kecamatan dan pihak keamanan, telah mendapat izin untuk tetap menggelar misa Jumat Agung di tanah Tulang Kuning, namun dengan pertimbangan bersamaan dengan hari Jumat yang merupakan hari ibadat umat Muslim maka untuk sementara diimbau agar misa dipindah ke lokasi lain.

"Kita sudah mendapatkan izin untuk tetap beribadat pada pekan suci ini, namun atas imbauan Kapolres dan Dandim, maka misa kali ini dipindah ke sini. Tetapi besok Sabtu (3/4) misa Paskah dan Minggu (4/4) misa bisa kembali digelar di Tulang Kuning," katanya.

Romo mengatakan, umat Katolik di Parung menyadari kondisi yang ada dan bersikap `legowo` atas penolakan sejumlah pihak untuk beribadat di Tulang Kuning, serta akan terus berikhtiar untuk mendapatkan izin pembangunan gereja yang sejak tahun 1993 sudah diperjuangkan.

Pada 7 April mendatang, menurut Romo akan ada pertemuan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB/lembaga yang terdiri atas pemimpin umat beragama yang bertugas memberikan rekomendasi pemberian izin pembangunan rumat ibadah) Bogor.

"Semoga dalam forum ini izin beribadat dan pembangunan gereja di Tulang Kuning bisa segera terwujud," katanya. (D012/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010