Banda Aceh (ANTARA News) - Pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah (UAS) tingkat SMP dan SMA/sederajat di Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh, terpaksa ditunda sebagai dampak gempa berkekuatan 7,2 Skala Richter (SR) mengguncang wilayah kepulauan itu, Rabu, sekitar pukul 05.15 WIB.

Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar disela meninjau lokasi bencana di Sinabang, ibu kota Kabupaten Simeulue, Rabu, menyebutkan pelaksanaan UAS ditunda karena sebagian besar sekolah terpaksa diliburkan pascagempa.

Pada awalnya, para pelajar sudah berkemas hendak berangkat ke sekolah, namun terjadi gempa susulan sekitar pukul 07.30 WIB mengakibatkan peserta UAS kembali ke rumahnya masing-masing.

Pascagempa utama, Pulau Simeulue diguncang tiga kali gempa susulan yakni sekitar pukul 07.30, 08.30 WIB dan 10.00 WIB. Gempa pukul 10.00 dirasakan kuat oleh penduduk di pulau berjarak sekitar 110 mil laut dari pesisir pantai barat Aceh itu.

Sedikitnya 21 warga, empat diantaranya luka parah masih dirawat di rumah sakit lapangan di wilayah itu. Para korban mengalami luka akibat terkena pecahan kaca dan tertimpa kayu dari bangunan.

Sebagian besar korban luka akibat gempa yang dirawat adalah anak-anak dan orang tua. Mereka rata-rata mengalami luka di bagian kepala dan kaki.

Pemerintah Aceh, kata Wagub, tetap memberikan perhatian serius bagi penangganan korban gempa. Gempa Simeulue merupakan terbesar kedua setelah gempa yang disertai tsunami di Aceh pada 26 Desember 2004.

"Akan tetapi, penanganan korban gempa di Simeulue masih bisa diatasi oleh pemerintah setempat. Obat-obatan juga masih cukup, termasuk tenaga medis di rumah sakit Simeulue," kata Muhammad Nazar.

Kondisi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Simeulue juga mengalami kerusakan, sehingga para korban gempa terpaksa dirawat di ruang terbuka karena khawatir terjadinya gempa susulan.

Kepala Dinas Sosial Simeulue, Mukhti, menyebutkan hingga saat ini masih melakukan pendataan korban dan kerusakan bangunan akibat gempa.

Sejauh ini tercatat 14 unit rumah penduduk rusak berat, dan sejumlah kantor pemerintah lainnya, seperti Dinas Pendidikan yang rusak serius.
(A042/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010