Jakarta, 9/4 (ANTARA) - Hari Kamis, 8 April 2010, bertempat di Lantai 21 Kementerian BUMN, Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, menghadiri penandatanganan 2 (dua) Nota Kesepahaman, Nota Kesepahaman pertama adalah kerjasama antara PT Pelindo II dengan PT Kereta Api, PT Pembangunan Perumahan, PT Jakarta Propertindo, PT Jasa Marga, PT Djakarta Lloyd, PT Pos Indonesia, PT Bhandar Graha Reksa, PT Len Industri, PT Biro Klasifikasi Indonesia, dan Perum Bulog. Kerjasama tersebut dilakukan dalam rangka sinergi dalam upaya mendukung kelancaran pengoperasian fasilitas jasa kepelabuhanan, pemanfaatan lahan untuk kegiatan jasa kepelabuhanan, pelayanan kegiatan operasional, pemanfaatan potensi jasa perkeretaapian dan pelayanan jasa kepelabuhanan, kerjasama pembangunan dan pengoperasian fasilitas jalan tol untuk akses di pelabuhan Tanjung Priok, dan kegiatan pendukung lainnya yang dapat meningkatkan pelayanan jasa kepelabuhanan menuju tercapainya produktivitas operasional di pelabuhan yang tinggi serta sistem logistik nasional yang lebih baik. Khusus dengan PT Pos Indonesia, PT Pelindo II akan bekerjasama membangun payment point, untuk mempermudah pembayaran transaksi jasa kepelabuhanan terutama di Cabang Pelabuhan di lingkungan PT Pelindo II. Bagi PT Pelindo II, kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari program "Tahun Produktivitas" setelah sebelumnya juga menandatangani kontrak pengadaan sejumlah fasilitas bongkar muat Quayside Container Crane (QCC) dengan sistem twin lift yang masing-masing memiliki kapasitas 60 ton, pembangunan lapangan penumpukan petikemas (container yard), serta pengadaan 7 unit Kapal Tunda, yang dialokasikan di seluruh Cabang Pelabuhan di lingkungan PT Pelindo II. Dirut PT Pelindo II, R.J. Lino berharap, kerjasama ini dapat memacu dan mempercepat pola distribusi barang yang pada akhirnya dapat menurunkan freight (ongkos angkut) dan juga berdampak pada peningkatan competitiveness produk-produk Indonesia baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

     Nota Kesepahaman Kedua, dilakukan antara PT Arthaloka Indonesia dengan PT Hutama Karya (Persero) mengenai "Kerjasama Pengembangan Lahan PT Arthaloka Indonesia" yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman Kav. 2 Jakarta Pusat. PT Arthaloka Indonesia adalah anak perusahaan PT TASPEN (Persero) dengan tujuh BUMN lainnya, dengan komposisi kepemilikan PT Taspen sebesar 90,13%, PT Aerowisata 2,58%, PT ASEI 2,06%, PT Askrindo 1,85%, PT Jasa Raharja 1,32% PT Jiwasraya 1,32% dan PT Reindo 0,74%. Penunjukan PT Hutama Karya sebagai mitra dalam pengembangan kawasan Arthaloka dilakukan melalui proses seleksi yang transparan oleh manajemen PT Arthaloka Indonesia. Di sisi lain, PT Hutama Karya merupakan salah satu BUMN yang bergerak dalam bidang industri konstruksi dan properti.

     Pengembangan Kawasan Arthaloka seluas +/- 23.185 m2 ini terdiri dari empat tower yang salah satu towernya bertingkat 72 lantai dengan konsep pembangunan masa depan yang mengutamakan prinsip keseimbangan alam atau dikenal dengan istilah go green. Dirut PT Taspen, Agus Haryanto, berharap kawasan ini akan menjadi landmark Indonesia yang memberikan kebanggan bagi BUMN dan masyarakat Indonesia pada umumnya.

     Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi Mahmud Husen, Kepala Bagian Humas, Kementerian Badan Usaha Milik Negara

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2010