Kabul (ANTARA News/AFP) - Satu pesawat tempur jatuh di Afghanistan, menewaskan tiga tentara Amerika dan seorang warga sipil di selatan, tempat hampir sembilan tahun gerilyawan Taliban memusatkan gerakannya di sana, kata militer Jumat.

Kasus kecelakaan jatuhnya pesawat Angkatan Udara AS CV-22 Osprey, yang lepas landas seperti helikopter namun terbang sebagaimana layaknya pesawat terbang itu, kini sedang dilakukan penyelidikan, kata Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) yang dipimpin AS.

"Sebuah pesawat Angkatan Udara AS CV-22 Osprey jatuh di Afghanistan selatan Kamis malam, menewaskan tiga petugas AS, seorang pekerja sipil, dan sejumlah anggota petugas lainnya cedera," kata pernyataan ISAF.

Pesawat tersebut membawa pasukan AS dan jatuh sekitar 11 kilometer di barat kita Qalat, di provinsi Zabul, kata militer menambahkan.

Kebangsaan pekerja sipil yang tewas belum segera bisa diketahui.

Sejumlah orang yang luka dilarikan untuk mendapatkan perawatan medis di satu pangkalan militer.

Mohammad Jan Rasook Yar, juru bicara gubernur provinsi Zabul, mengatakan, pesawat tersebut jatuh karena gangguan teknis di dekat satu desa tak jauh dari Qalat, Kamis malam, tanpa menjelaskan waktu yang tepat kejatuhan atau jenis pesawat itu.

Taliban mengaku pihaknya menembak jatuh helikopter itu, menewaskan sedikitnya 25 orang, namun milisi secara rutin membesar-besarkan pengakuan seperti itu.

Pemberontakan, yang telah difokuskan di Afghanistan selatan, makin gencar sejak serangan yang dipimpin AS pada 2001, yang menumbangkan rezim Taliban.

NATO dan AS meningkatkan penyebaran tentara mereka menjadi 150.000 dalam beberapa bulan mendatang, sebagai bagian dari strategi kontra-pemberontakan yang dirancang untuk mengakhiri perang secepat mungkin, dan mengizinkan penarikan tentara AS pada Juli 2011.

Korban terakhir dalam pesawat jatuh itu menjadikan jumlah korban tentara asing yang tewas mencapai 151 dalam perang di Afghanistan sejauh tahun ini.

Dalam kecelakaan helikopter NATO sebelumnya di Zabul pada 29 Maret, semua 14 orang yang berada di dalamnya terluka.

Penyebab kecelakaan itu juga mempersalahkan gangguan teknis.

Ini adalah insiden semacam kedua dalam sepekan terakhir, setelah sebuah helikopter Turki jatuh di provinsi selatan Wardak enam hari yang lalu. Kecelakaan tersebut menyebabkan empat tentara cedera.

(Uu.H-AK/H-RN/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010