Pontianak (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Hati Nurani Rakyat Wiranto menyatakan partainya akan mengedepankan kualitas calon yang maju pemilu kepala daerah meskipun dari kalangan artis, seperti halnya Julia Perez, maju pada Pemilukada di Kabupaten Pacitan.

"Julia Perez baru melamar HANURA dan mesti menjalani serangkaian tahapan untuk didukung," kata Wiranto di sela membuka Musyawarah Daerah ke I DPD HANURA Provinsi Kalimantan Barat, di Pontianak, Sabtu.

Wiranto menjelaskan, siapapun boleh mendaftar di Partai HANURA untuk didukung dalam pencalonannya sebagai bupati/wali kota.

"Kami tidak boleh melarang seseorang mendaftar karena sudah hak asasi menusia untuk mencalonkan atau memilih pada Pemilu," katanya.

Tapi pendaftaran Jupe belum direstui oleh Partai HANURA.

"Siapapun yang mencalonkan diri nantinya akan diseleksi oleh badan seleksi tingkat pusat," ujarnya.

Pada saat itulah setiap calon yang mendaftar diketahui apakah punya kualitas, akseptabilitas. Apakah mereka layak mengemban tugas sebagai bupati/wali kota, katanya.

Sebelumnya, Wiranto di Surabaya, Sabtu (3/4) menyatakan, tidak mempersoalkan jika Jupe maju dalam Pemilukada di Kabupaten Pacitan.

Wiranto tidak mempersoalkan itu asalkan masyarakat Pacitan bisa menerima keberadaan Julia Perez menjadi calon orang nomor dua di tempat kelahiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.

Diketahui Jupe dicalonkan oleh delapan partai koalisi yakni Partai HANURA, PAN, Gerindra, PBB, Partai Patriot, PDP, PKPB, dan PKPI.

Namun, pencalonan Jupe tersebut belakangan hari menuai protes dari kalangan warga Pacitan khususnya dari kalangan nelayan. Bahkan pengurus Paguyuban Nelayan Tradisional Tamperan Pacitan menilai, pencalonan Julia Perez sebagai cawabup tidak pas.

Pasalnya, selain Jupe belum pernah memiliki pengalaman di birokrasi pemerintahan maupun pengalaman politik, sosok Julia Perez juga dinilai tidak pas dengan karakter masyarakat Pacitan yang religius.

Hal itu dikarenakan selama ini, sosok Julia Perez yang muncul di televisi itu kesannya negatif karena terlalu vulgar mempertontonkan lekuk tubuhnya. Apalagi Jupe pernah menjadi model iklan kondom di televisi swasta.(A057/N005)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010