Banda Aceh (ANTARA News) - Kilometer "nol" (0) bagian barat Indonesia di kawasan Ujung Ba`U, Kota Sabang, Provinsi Aceh, masih menjadi pilihan utama wisatawan baik nusantara maupun mancanegara yang berkunjung ke wilayah itu.

"Animo wisatawan mengunjungi tugu kilometer `Nol` Indonesia itu cukup tinggi, terutama masyarakat dari berbagai daerah di tanah air," kata Kepala Dinas Pariwisata Sabang, Helmi Ali di Banda Aceh, Sabtu.

Tugu kilometer "Nol" adalah sebuah bangunan dengan ketinggian 22,5 meter berbentuk lingkaran berjeruji. Bagian tugu tersebut dicat warna putih dan bagian atas lingkaran menyempit seperti mata bor.

Puncak tugu kilometer "Nol" Indonesia di Kota Sabang itu juga terdapat patung burung garuda menggenggam angka nol, dan dilengkapi prasasti marmer hitam yang menunjukkan posisi geografis.

Dia mengatakan, para pengunjung dapat menikmati suasana alam yang indah dan panorama biru laut di kawasan tugu, terutama menjelang mata hari terbenam (sunset).

"Kebiasaannya para wisatawan mengunjungi lokasi tugu menjelang petang hari sambil menunggu sunset dan mereka tidak pernah melewatkan suasana indah tersebut untuk memotretnya," kata Helmi Ali.

Apalagi, katanya, ruas jalan menuju tugu kilometer "Nol" tersebut cukup bagus. Jarak dari pusat Kota Sabang untuk mencapai lokasi tugu sekitar 40 kilometer.

"Ruas jalannya memang sedikit kecil, namun semuanya sudah aspal hotmix. Sekitar lokasi tugu juga sudah ada warung-warung yang didirikan masyarakat setempat," katanya menjelaskan.

Sepanjang jalan menuju tugu, wisatawan disuguhi pemandangan alam hutan lindung yang cukup indah. Masyarakat dan pemerintah Kota Sabang memiliki komitmen menjaga kelestarian kawasan itu.(A042/S019)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010