London (ANTARA News/Reuters) - Audley Harrison dengan susah payah keluar sebagai juara kelas berat Eropa dan lahir kembali sebagai ancaman, setelah meng-KO sesama petinju Inggris Raya Michael Sprott pada ronde terakhir untuk mengisi gelar yang lowong.

Sempat tertinggal tiga ronde tampaknya karirnya akan dilupakan 10 tahun setelah meraih medali emas kelas berat super pada Olimpiade Sydney, petinju berusia 38 tahun itu mengkanvaskan lawannya melalui pukulan kiri yang mematikan.

Sprott, petinju berusia 35 tahun mantan juara Inggris dan Commonwealth yang mengalahkan Harrison pada 2007, sempat diberi masker oksigen sebelum cukup pulih menjelang terkulai di sudutnya di Alexandra Palace, London.

"Rasanya sungguh hebat," kata Harrison, yang bertarung dengan cara kidal sejak ronde kedua dari 12 ronde itu setelah mengunci bahunya dan telah memenangi 27 pertarungan dengan empat kekalahan.

"Saya harus mengubah posisi dan saya tidak efektif pada sisi itu karena saya tidak pernah berlatih pada sisi itu, tidak pernah bertarung pada sisi itu, tetapi saya katakan kalah bukanlah pilihan. Saya harus menemukan jalan, entah bagaimana," katanya kepada televisi Sky.

"Itu menunjukkan seberapa besar saya ingin menjadi juara Eropa, saya ingin mempertahankan karir saya," tambah Harrison, yang sebelum pertarungan mengatakan bahwa kemenangan bisa menempatkan dia semakin dekat menuju pertarungan gelar dunia melawan salah satu dari Klitschko bersaudara asal Ukraina dibanding juara dunia WBA asal Inggris Raya David Haye.

Dijuluki sebagai `Fraudley` dan `Audrey` di masa lalu karena pergelangan tangannya lemah dan penampilannya kurang bersemangat, Harrison yang jangkung kadang-kadang dicemooh oleh penonton dengan jelas di belakang lawannya yang berani.

Akan tetapi akhirnya dia tertawa, status kemenangannya yang baru itu menghidupkan kembali harapannya yang memudar untuk membidik gelar dunia ada saat pensiun lebih mungkin menjadi tujuannya.

"Saya benar-benar membuktikan bahwa saya ingin tetap di tinju," katanya.

"Dengan satu tangan saya benar-benar menemukan hantaman yang membuat saya menjadi juara Eropa, menempatkan saya pada kelas 10 teratas dalam WBC."
(F005/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010