Riyadh(ANTARA News) - Pemerintah Arab Saudi dan Vietnam, Sabtu, menandatangani sejumlah kesepakatan yang membuka jalan bagi peningkatan kerja sama kedua negara di sektor minyak dan gas.

Peningkatan kerja sama itu juga membuka kemungkinan investasi Arab Saudi dalam pembangunan kilang-kilang minyak Vietnam.

Menurut Kantor Berita SPA, pada hari pertama kunjungan kenegaraan Presiden Nguyen Minh Triet ke Riyadh, Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali Naimi dan Menteri Perdagangan dan Industri Vietnam Vu Huy Hoang menandatangani kesepakatan kerja sama pembangunan hidrokarbon dan mineral di Istana Raja Abdullah.

Vietnam dilaporkan meminta dukungan Arab Saudi bagi pembangunan dua kilang minyaknya.

Dalam kunjungan kenegaraan itu, Presiden Nguyen Minh Triet didampingi sejumlah pejabat bidang energi. Mereka bertemu pejabat terkait di Kementerian Perminyakan dan Perusahaan Minyak Aramco.

Pemerintah kedua negara juga menandatangani perjanjian bilateral bidang perpajakan serta kerja sama perdagangan dan investasi pertanian.

Vietnam adalah eksportir penting beras, buah-buahan, sayur-sayuran dan makanan laut hasil budidaya ke Arab Saudi.

Dalam upaya mengamankan stok pangannya, Riyadh aktif mencari peluang investasi di bidang aset produksi pertanian di negara lain.

Sebelumnya, dalam pertemuan dengan para pengusaha anggota Kadin Arab Saudi, Presiden Triet mendorong mereka agar berinvestasi di Vietnam.

Presiden Triet juga berjanji meningkatkan hubungan perdagangan yang nilainya mencapai 296 juta dolar AS pada 2009 itu.

Ia mengatakan, pihaknya akan secepatnya menindaklanjuti semua proposal yang sudah diajukan, termasuk permintaan kalangan pengusaha Arab Saudi agar peraturan visa dan investasi dipermudah.

Saat ini, sekitar tujuh ribu orang pekerja Vietnam bekerja di negara penghasil minyak terbesar dunia yang sangat bergantung pada kehadiran sembilan hingga sepuluh juta orang pekerja asing terutama asal kawasan Asia Selatan, Indonesia dan Filipina itu.

AFP/R013/M016

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010