Bogen Digoel (ANTARA News) - Kabupaten Boven Digoel, Papua menawarkan fasilitas lebih bagi setiap dokter spesialis yang mau bertugas di wilayah yang berada di perbatasan Indonesia dan Papua Nugini itu.

Kepala Dinas Kesehatan Boven Digoel, Titus Tambaib di Boven Digoel, Minggu, mengatakan, fasilitas lebih itu berupa tunjangan lebih besar, rumah dan isinya, mobil dan kesempatan menimba ilmu di negara lain.

"Prinsipnya adalah, jika ada dokter spesialis yang datang cukup bawa koper saja karena semuanya sudah disediakan di sini," katanya.

Ia mengatakan, tunjangan dokter yang diberikan tidak akan kalah dibandingkan dengan dokter spesialis yang bertugas di Pulau Jawa.

Menurut dia, kebutuhan dokter spesialis sudah sangat mendesak di Boven Digoel karena hingga kini belum ada dokter spesialis di daerah itu.

Ia berharap, tahun 2010 ini ada dokter spesialis yang mau datang ke daerahnya untuk jenis dokter anak, dokter kandungan, dokter bedah dan dokter penyakit dalam.

Kabupaten yang baru terbentuk tahun 2002 ini saat ini sedang membangun rumah sakit senilai Rp63 miliar dan belum termasuk peralatan medis senilai Rp51 miliar.

Bangunan rumah sakit megah itu kini masih dalam proses pengerjaan dan diharapkan selesai pertengahan tahun 2010 ini.

Untuk menggaet dokter yang mau bertugas di rumah sakit itu, Dinas Kesehatan akan bekerja sama dengan Departemen Kesehatan melalui jalur penerimaan PNS.

Selain itu, juga akan diupayakan dengan mendatangkan dokter spesialis secara mandiri dengan sistem kontrak.

"Kita minta bekerja satu atau dua tahun di sini dan kalau bisa jadi PNS di sini," ujarnya.

Hingga kini baru ada satu rumah sakit di Boven Digoel namun berada di Distrik Mindiptana yang merupakan daerah perbatasan.

Rumah sakit bergerak milik Depkes itu kini hanya ada dua dokter tanpa ada dokter spesialis.

Aneka peralatan radiologi dan laboratorium juga tidak berfungsi normal karena tidak ada tenaga medis yang mengoperasikan.

Titus mengatakan, hingga kini baru ada 25 dokter umum dan lima dokter gigi untuk melayani 60 ribu warga di 20 distrik Boven Digoel.

Untuk melayani kesehatan warga, Pemkab Boven Digoel memberikan jaminan kesehatan bagi semua warga sehingga bisa berobat gratis.

Pemkab Boven Digoel juga sering mengirimkan warganya yang sakit untuk berobat di Merauke, Jayapura bahkan Jakarta dengan menyewa pesawat.

Jika rumah sakit daerah itu berfungsi maka tidak akan ada lagi sewa pesawat untuk mengirim pasien ke luar kota.
(T.S027/Z002/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010