Kendari  (ANTARA News) - Produk jagung di Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara (Sultra), kini mulai memasuki pasaran antarpulau Pulau Jawa khususnya Surabaya dan Bali untuk memenuhi salah satu bahan baku kebutuhan industri pabrik tepung jagung dan pakan ternak.

"Sebagai langka awal, masyarakat di Kecamatan Kabangka sudah mengantarpulaukan jagung kuning dengan melalui pelabuhan feri Tondasi menuju Makassar (Sulawesi Selatan) yang kemudian dintarpulaukan ke Surabaya," kata Kadis Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Muna, Samuel Gasong, di Kendari.

Menurut Samuel, antarpulau jagung kuning milik petani dari bebeberapa desa itu telah dilakukan pengiriman perdana oleh Bupati Muna, Ridwan sebanyak 80 ton dari jumlah keseluruhan yang akan diantarpulaukan untuk bulan April 2010 mencapai ratusan bahkan mencapai ribuan ton.

Ia mengatakan, jagung kuning produk petani di Kabangka cukup melimpah, belum termasuk produk jagung dari beberapa kecamatan lain seperti Parigi, Kabawa, Tikep, Lawa, Laiworu, Bone serta beberapa kecamatan lain yang produksinya rata-rata mencapai 2 - 2,5 ton per hektare.

Pengembangan tanaman jagung kuning di wilayah Kabupaten Muna selain jagung lokal untuk kebutuhan konsumsi masyarakat petani, merupakan program Bupati Muna dalam rangka untuk mempercepat dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi kerakyatan masyarakat.

"Dengan keberadaan pelabuhan feri Tondasi itu, petani yang selama ini hanya mengantarpulaukan hasil panennya di Kabupaten Buton dan Kota Kendari melalui satu pelabuhan di Kota Raha, tetapi sudah ada transportasi lain yang bisa langsung ke luar daerah seperti Makassar dan Surabaya," kata Samuel.

Ia mengatakan, selama Pelabuhan Feri Todasi difungsikan, hampir semua produk hasil pertanian, perkebunan, perikanan an peternakan langsung dapat dipasarkan melalui pelabuhan yang hanya berjarak tidak lebih dari 20 kilometer dari Kota Raha.

"Kalau selama ini, ketergantungan antarapulau barang masuk dan keluar melalui pelabuhan Kota Baubau dan Kendari, maka selama beberapa bulan terakhir ini tidak lagi karena para pedagang menilai lebih efektif dan evisien melalui Pelabuhan Feri Tondasi," katanya.

Salah seorang pelaku usaha di Kabaupaten Muna, Ayub Ratang mengatakan, keberadaan pelabuhan Feri Tondasi akan mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kabupaten Muna.

Selama ini katanya, bila mereka melakukan transaksi pembelian barang dari Makassar terkadang mereka harus menghitung-hitung hari baru bisa tiba di Kota Raha, karena harus beberapa kali transit pelabuhan dari BajoE (Bone-Sulsel) menyeberang pelabuhan Kolaka (Sultra), yang kemudian melalui jalur darat tujuan Pelabuhan Fery Torobulo Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) baru bisa menyeberang di Kota Raha.

Begitu pula, bila melalui jalur alternatif lain yakni dari pelabuhan Makassar, kemudian ke pelabuhan Murhum Baubau. Setelah tiba di Baubau, baru menyeberang ke Kabupaten Muna dengan waktu yang cukup lama.
(T.A056/H-CS/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010