Washington, DC (ANTARA News) - Indonesia akan memastikan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Keamanan Nuklir yang berlangsung di Washington, DC, pada 12-13 April, tidak membatasi hak daulat negara-negara peserta untuk mempergunakan nuklir bagi tujuan damai.

"Kesepakatan akhir sedang digarap...Indonesia akan mengambil posisi yang tetap mengacu kepada prinsi-prinsip dasar kita," kata Wakil Presiden Boediono kepada wartawan di Washington, Senin.

Boediono menjadi Ketua Delegasi Indonesia pada KTT yang dituanrumahi Presiden AS Barack Obama dan diikuti oleh delegasi dari 47 negara serta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Uni Eropa dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

Prinsip dasar yang dimaksud Boediono adalah prinsip yang mengacu kepada traktat "Non Proliferation Treaty" (NPT), yaitu kesepakatan internasional berdasarkan tiga pilar: perlucutan senjata; penghentian penyebaran senjata nuklir; serta hak negara-negara menggunakan nuklir untuk tujuan damai.

Penghormatan terhadap prinsip-prinsip dasar itu, menurut Boediono, juga berlaku untuk situasi terakhir menyangkut upaya sebagian anggota tetap Dewan Keamanan PBB untuk menambah sanksi bagi Iran terkait tuduhan pengembangan nuklir untuk senjata.

KTT Keamanan Nuklir diselenggarakan di Washington di tengah upaya Amerika Serikat, Inggris dan Perancis di forum DK-PBB soal Iran sehingga ditengarai akan juga dimanfaatkan pihak-pihak terkait untuk menggalang dukungan dari negara-negara peserta bagi upaya memperkeras sanksi bagi Iran.

Indonesia sendiri ketika menjadi anggota tidak tetap DK-PBB tahun 2007-2008, menjadi satu-satunya negara dari 15 anggota Dewan Keamanan yang menyatakan abstain terhadap resolusi Dewan tahun 2008 soal tambahan sanksi bagi Iran.


Posisi tegas

Posisi Indonesia, tegas Boediono, tidak akan bergeser dari prinsip semula.

"Kita akan tetap kepada prinsip-prinsip dasar tadi," katanya ketika ditanya antisipasi Indonesia terhadap kemungkinan lobi-lobi menyangkut penggalangan dukungan bagi tambahan sanksi bagi Iran.

KTT Keamanan Nuklir yang digelar di Washington itu sendiri memusatkan pembahasan kepada upaya menjaga bahan-bahan senjata nuklir tidak sampai jatuh ke tangan para teroris.

KTT juga bertujuan untuk mencegah penyebaran senjata serta teknologi nuklir.

Iran, negara yang dijatuhi sanksi melalui beberapa resolusi DK-PBB namun tetap bersumpah bukan mengembangkan nuklir untuk persenjataan, pada akhir April juga akan menyelenggarakan konferensi serupa dengan tema "penggunaan nuklir untuk tujuan damai".

Konferensi tingkat menteri tersebut akan dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa.

Sementara itu, sejalan dengan pernyataan Wapres, maka enlu Marty mengatakan bahwa Indonesia akan menjaga agar fokus pengamanan nuklir pada KTT Washington agar tidak sampai mengganggu prinsip-prinsip pokok NPT.

"Jangan sampai alasan jatuhnya materi nuklir ke pihak-pihak tidak bertanggung jawab menjadi penghambat yang disengaja atau tidak disengaja terhadap penggunaan energi nuklir untuk maksud damai," kata Marty.

"Kita ingin memastikan agar hasil KTT Washington ini betul-betul selaras dengan tiga prinsip tadi...juga sinergis dengan upaya-upaya multilateral selama ini yang sudah berkembang dalam kerangka PBB," tambahnya.

(T.K-TNY/A011/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010