Jakarta (ANTARA News) - Stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU di Jalan Yos Sudarso, Plumpang, Jakarta Utara, Senin dini hari, mulai menipis menyusul pembelian besar-besaran oleh warga setalah terjadi kebakaran tangki di depo Pertamina Plumpang.

Petugas SPBU Muhiddin mengatakan, sampai dengan pukul 03.00 WIB tidak ada pasokan premium ke SPBU tersebut. Padahal, SPBU tersebut selalu mendapat pasokan sedikitnya 32 ribu liter setiap pukul 01.00 WIB sampai 03.00 WIB setiap hari.

Menurut Mudiddin, penurunan stok premium mulai terasa sejak terjadi penumpukan pembeli di SPBU tersebut. Antrean pembeli tersebut terjadi sejak sekira pukul 21.30 WIB, setelah berita kebakaran salah satu tangki penampungan premium di Plumpang menyebar.

"Antrean itu lebih parah daripada antrean ketika kenaikan harga BBM," kata Muhiddin.

Hal senada juga diungkapkan, Agus Salim, petugas SPBU yang lain. Menurut Agus, sebagian besar warga khawatir akan terjadi kelangkaan premium setelah terjadi kebakaran di Plumpang.

"Warga panik dan takut kehabiasan bahan bakar," kata Agus Salim.

Berdasar pantauan ANTARA, sampai dengan pukul 03.00 WIB, api masih menyala meski sempat diguyur hujan selama kurang lebih 15 menit. Bahkan, situasi di lokasi kebakaran tetap terlihat ramai. Sejumlah warga dan petugas pemadam kebakaran masih berada di sekitar lokasi kebakaran. Sementara itu, sebagian warga lainnya memilih untuk menjauh dari nyala api.

Sedikitnya 37 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api.

Untuk mengamankan lokasi, puluhan satuan Brimob berjaga-jaga. Para petugas kepolisian itu tersebar di berbagai lokasi untuk mengantisipasi kemungkinan memburuk.

Kasi Keamanan dan Ketertiban Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Siti Mulyati mengatakan, petugas Brimob juga disiagakan di sekitar jalan kampung untuk mengantisipasi kemungkinan penjarahan atau pencurian di lokasi tersebut.

Sebelumnya dilaporkan, tangki penampungan premium di kawasan Depot Plumpang, Jakarta Utara, terbakar pada Minggu malam sekitar pukul 21.20 WIB.

Juru bicara Pertamina Anang Rizkani Noor mengatakan, kebakaran terjadi di satu tangki penampungan N0.24 yang berisi premium sebanyak 5.000 kiloliter atau lima juta liter.

"Saat ini, stok BBM masih cukup tersedia dan pasokan premium akan dialihkan ke tangki lainnya," kata Anang.

Anang juga mengatakan, penyebab kebakaran masih dalam investigasi.

Depot Plumpang merupakan tempat penampungan BBM terbesar di Indonesia. Kebakaran itu sulit dipadamkan karena tangki yang terbakar memuat premium sebanyak 5.000 kiloliter atau lima juta liter.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009