Karimun, Kepri (ANTARA News) - Tiga rumah di pemukiman padat penduduk di bilangan Orari, Kelurahan Sei Lakam, Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, Rabu (14/4) malam sekitar pukul 21.15 WIB terbakar.

Kebakaran tersebut terjadi pada saat pemukiman tersebut gelap gulita karena mendapat giliran pemadaman listrik sejak pukul 17.15 WIB.

Berdasarkan data yang dihimpun ANTARA dari sejumlah warga sekitar lokasi kejadian, Rabu malam, mengatakan bahwa kobaran api meluluhlantakkan ketiga rumah petak yang hanya dibatasi dengan dinding papan itu dalam kurun waktu kurang lebih 15 menit.

Pemilik tiga rumah dan ratusan warga di sekitarnya berhamburan keluar rumah begitu mengetahui api membesar dan membakar dinding serta tiang-tiang kayu.

Sebagian warga berusaha menyelamatkan perabotan rumah, sementara lainnya bahu-membahu memadamkan api dengan menggunakan ember berisi air.

Butet, tetangga korban, menyatakan bersyukur rumahnya dipisahkan sebuah gang dengan tiga rumah tersebut sehingga api tidak menjalar ke rumahnya.

"Meski demikian, kami tetap mengeluarkan perabotan rumah karena khawatir api merambat," katanya.

Api baru padam setengah jam setelah dua mobil pemadam kebakaran dan sejumlah lori (truk) air datang memadamkan api.

Pemadam api berupaya membatasi gerak api dengan menyiramkan air pada rumah-rumah di sekitarnya.

Ina, salah seorang pemilik rumah yang terbakar, mengatakan bahwa kobaran api itu diduga bersumber dari dapur rumah Aya yang berada di samping kanan rumahnya.

Ia mengaku tidak bisa berbuat banyak selain menyelamatkan diri dan sepeda motornya, sedangkan perabotan rumah lain, seperti televisi dan peralatan elektronik lainnya ludes terbakar.

"Kami tidak sempat menyelamatkannya karena api berkobar cepat yang kemudian merambat ke rumah Wati," katanya.

Ia mengaku tidak mengetahui sumber api. Namun, sebelumnya dia sempat melarang anak-anak di dapur rumah Aya yang bermain api lilin dan lampu teplok.

"Kami tidak tahu apakah penyebab kobaran api berasal dari api lilin yang dimainkan oleh anak-anak atau penyebab lain. Namun, sumber api berasal dari dapur," ucapnya.

Wati, tetangganya juga tidak sempat menyelamatkan perabotan rumahnya karena api merambat dengan cepat.

"Kami tidak dapat berbuat apa-apa selain pasrah membiarkan perabotan dilalap api," katanya.

Belum ada laporan korban jiwa dalam musibah tersebut, sementara aparat kepolisian masih meminta keterangan kepada sejumlah warga terkait penyebab kebakaran serta kerugian yang diderita korban. (HAM/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010