Jakarta (ANTARA News) - Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Boy Rafli Amar mengatakan, 60 orang korban luka pada insiden  Koja, Tanjung Priok, Jakarta Utara, masih menjalani rawat inap di rumah sakit (RS).

"Info terakhir ada sekitar 60 orang yang masih menjalani perawatan di rumah sakit," kata Boy saat dikonfirmasi melalui telepon selular, di Jakart, Kamis.

Boy mengatakan, korban yang masih menjalani rawat inap mayoritas mengalami luka berat akibat sabetan senjata tajam maupun pemukulan yang berasal dari unsur warga dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Korban yang menjalani perawatan intensif itu tersebar di RS Koja (Jakarta Utara), RS Tarakan dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (Jakarta Pusat).

Polda mencatat korban luka berat maupun ringan yang sempat menjalani perawatan di rumah sakit mencapai 134 orang, terdiri dari anggota polisi (10 orang), Satpol PP (69 orang) dan warga (55 orang).

Berdasarkan informasi terakhir, korban tewas akibat bentrokan warga dengan Satpol PP itu, tiga orang dan semua dari unsur Satpol PP, yakni M. Tajudin, W. Soepono dan Israel Jaya.

Namun, Boy mengungkapkan pihaknya menerima informasi jumlah korban tewas mencapai dua orang hingga Rabu (14/4) tengah malam.

Diketahui korban tewas terakhir, Israel Jaya meninggal dunia saat menjalani perawatan di RS Tarakan, Kamis (15/4).

Kerusuhan antara warga dan Satpol PP terjadi ketika petugas hendak menertibkan makam Habib Hasan bin Muhammad Al Hadad atau Mbah Priok, Rabu (14/4) sejak pukul 08.00 WIB hingga tengah malam.

Selain menyebabkan tiga tewas dan ratusan luka berat/ringan, ribuan warga yang menolak penertiban makam Mbah Priok itu membakar sekitar 46 unit kendaraan milik Satpol PP dan Polri.(T014/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010