Kota Gaza (ANTARA News/AFP) - Israel Kamis membolehkan pengapalan material bangunan ke Gaza yang diperintah Hamas untuk pertama kalinya dalam tiga tahun, menurut seorang pejabat Palestina.

Enam truk bermuatan kayu dan alumunium masuk wilayah pantai itu melalui perlintasan Kerem Shalom di selatan, ujar pejabat pabean Palestina Raed Fattuh pada AFP.

"Itu barang Palestina milik para pedagang dan telah disimpan di pelabuhan ini sejak pertengahan 2007," jelas Fattuh.

Menurut Fattuh, Israel telah memutuskan "untuk membolehkan pengapalan kayu dan alumunium ke Gaza setiap hari kecuali Jumat dan Sabtu".

Pada 4 April, Israel mensahkan masuknya, untuk pertama kalinya dalam dua tahun, 10 truk yang membawa pakaian dan sepatu untuk penduduk wilayah kantung miksin itu, yang jumlahnya sekitar 1,5 juta.

Negara Yahudi itu telah menutup wilayah tersebut dari semua kecuali bantuan pokok sejak gerakan Islam Hamas merebut kekuasaan pada Juni 2007, memperketat sanksi yang dijatuhkan setelah penangkapan seorang prajurit Israel pada 2006.

Sejumlah besar pakaian, peralatan dan barang-barang dasar lainnya telah dibawa masuk bagaimanapun melalui terowongan penyelundupan di bawah perbatasan Gaza-Mesir, dan meskipun harganya naik, tidak akan kekurangan barang seperti itu.

Bulan lalu, Sekjen PBB Ban Ki-moon mengelilngi wilayah yang terpukul paling keras dan mengecam blokade Israel, yang ia katakan telah menimbulkan "penderitaan yang tak dapat diterima".

Ban mengatakan dalam kunjungannya di Gaza bahwa Israel telah menyetujui impor bahan bangunan untuk proyek PBB, untuk membangun 150 rumah, pabrik gandum dan pabrik perawatan limbah.

Militer Israel menyatakan bulan ini, keputusan untuk mengizinkan barang lagi masuk ke Gaza "tidak menandai perubahan dalam kebijakan" terhadap Hamas, yang disumpah untuk kehancuran Israel dan didaftarhitam sebagai kelompok teroris oleh Israel dan Barat.

"Israel tidak akan membolehkan pembangunan kembali Gaza, yang kami anggap sebagai kelompok teroris karena wilayah itu dikontrol oleh Hamas dan prajurit Israel Gilad Shalit masih ditawan," kata seorang pejabat militer Israel.

Shalit ditangkap oleh Hamas dan dua kelompok gerilyawan yang lebih kecil dalam serangan lintas-batas mematikan pada 2006. Kelompok itu menegaskan mereka hanya akan membebaskan Shalit sebagai pertukaran bagi ratusan tawanan Palestina yang ditahan di penjara Israel. (S008/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010