Yushu, Qinghai (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Jumlah korban yang tewas pada gempa bumi yang mengguncang wilayah Tibet, di provinsi Qinghai, China timur laut Jumat meningkat menjadi 791 orang dan 294 lainnya masih hilang.

Gempa bumi 7,1 Skala Richter itu mengguncang kota kecil Yushu di prefektur otonomi Tibet pada pukul 07:49 waktu setempat Rabu, mengakibatkan 11.486 orang cedera, termasuk 1.176 cedera serius, kata Xia Hueping, juru bicara kantor pusat penyelamatan darurat di provinsi Qinghai.

Banyak orang masih terkubur di bawah reruntuhan rumah-rumah yang ambruk di dekat Kota Gyegu, yang paling keras diguncang gempa, karena dekat pusat gempa.

Kota itu adalah ibu kota pemerintah prefektur Yushu yang berpenduduk 100.000 orang, dan terletak sekitar 4.000 meter di atas permukaan laut.

Lebih dari 85 persen rumah di Gyegu, yang sebagian besar dibuat dari bata merah dan kayu, ambruk.

Regu-regu penyelamat berpacu dengan waktu mengharapkan bisa cepat mencapai tempat yang terperangkap itu, Sabtu pagi.

Ribuan penyelamat profesional, tentara, polisi, pemadam kebakaran dan pekerja medis dikerahkan dari seluruh negeri ke wilayah gempa, berjuang melawan letih, udara dingin, angin kuat dan sering mendapati orang-orang yang selamat dan terancam luka gawat.

Pada Jumat pagi, sekitar 500 warga yang luka telah dibawa ke ibu kota provinsi Xining, Chengdu, di provinsi Sichuan, dan Lanzhou di provinsi Gansu, untuk mendapatkan perawatan lebih baik.

"Kami bekerja sekuat tenaga untuk memulihkan dan membangun kembali infrastruktur di daerah yang dilanda gempa, dan memberikan apa-apa yang diperlukan agar orang-orang itu bertahan hidup," katanya menambahkan.

(T.H-AK/H-AK/B002/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010