Karakas (ANTARA News/AFP) - Venezuela akan memperingati 200 tahun kemerdekaan dengan satu parade militer Senin waktu setempat, sementara itu kelompok oposisi mengeluhkan keadaan demokrasi negara itu di bawah pemimpin Hugo Chavez yang berhaluan kiri.

Parade perangkat keras militer dan pasukan melalui jalan-jalan Karakas akan menandakan ulang tahun ke-200 dari langkah-langkah pertama menuju kemerdekaan dari Spanyol ketika 19 April 1810 para pemimpin Venezuela bergerak untuk menggulingkan rezim kolonial.

Sekutu Chavez, Presiden Kuba, Raul Castro, dan para pemimpin regional lainnya, termasuk pemimpin Argentina, Cristina Kirchner, dan Perdana Menteri Republik Dominika, Roosevelt Skerrit, juga akan hadir dalam parade itu.

Akan tetapi kelompok-kelompok oposisi-- yang bergabung dalam koalisi politik Table of Democratic Unity (MUD) -- memperingatkan menjelang perayaan itu bahwa kekuasaan 11 tahun Chavez "telah meningkatkan perpecahan dan konfrontasi" dalam masyarakat Venezuela, dan menutup bayangan panjang bagi cita-cita negara itu.

Chavez "secara sistematis mengurangi kemampuan-kemampuan demokratis, dan membahayakan masa depan kita dan kemajuan kita," kata koalisi itu dalam sebuah pernyataan, Ahad.

Dalam sepuluh tahun belakangan ini Chavez terus mengaitkan proyek-proyek sosialisnya dengan perang kemerdekaan Venezuela, terutama memperingatkan kembali akan tindakan-tindakan heroik tokoh kemerdekaan Simon Bolivar untuk memperjuangkan kebijakan-kebijakan pemerintahnya.

"Kita telah memperoleh kembali kemerdekaan dalam 10 tahun belakangan ini. Di sini kita adalah putra-putra Simon Bolivar. Kita kembali. Dan saya yakin , hati saya mengemukakan kepada saya bahwa kini kita berhasil menemukannya," kataya.

Awal tahun ini Chavez memperingati masa jabatannya dengan berikrar akan memimpin 11 tahun lagi , dan mengatakan ia akan membersihkan Venezuela dari satu abad dikuasai oleh kelompok-kelompok kecil dan Amerika Serikat, dan bahkan mengumumkan apa yang ia sebut Revolusi Bolivar "berada di sini untuk memerintah selama 900 tahun."

Chavez berjanji akan ikut dalam pemilihan presiden tahun 2012 untuk masa jabatan ketiganya, setelah satu reformasi konstitusi Februari yang menghapuskan batas masa jabatan bagi para pejabat yang dipilih.
(Uu.H-RN/A/M043)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010