Jakarta (ANTARA News) - Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Pol. Susno Duadji masuk ke kompleks Mabes Polri, Jln. Trunojoyo 3 Jakarta Selatan, Selasa, lewat pintu belakang.

Kedatangan seorang jenderal lewat pintu belakang tidak lazim terjadi, karena biasanya jenderal dan tamu Kapolri selalu lewat pintu depan.

Pintu belakang Mabes Polri khusus dipakai untuk para tamu tanpa membawa kendaraan, para Kombes, mobil operasional dan sepeda motor anggota Polri.

Diduga, Susno yang didampingi pengacara Henry Yosodiningrat dan Ari Yusuf Amir berusaha menghindari wartawan yang menunggu di pintu depan.

Kedatangan Susno akhirnya kepergok wartawan, sehingga sempat dikerubuti puluhan wartawan sebelum masuk ke kantor Badan Reserse Kriminal Polri.

Mantan Kapolda Jawa Barat ini datang dengan mobil pribadi B 806 HQ.

Susno dan tim pengacara belum memberikan keterangan soal agenda pemeriksaan hari ini.

Pekan lalu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Edward Aritonang mengatakan, saat menjabat sebagai Kabareskrim, Susno diduga tahu soal mafia hukum.

"Selain itu, Pak Susno kan juga menyebut inisial dan Mr X sebagai mafia kasus di Polri. Ini yang juga ditanyakan," katanya.

Menurut Wakil Kepala Divisi Humas Polri Kombes Pol Zaenuri Lubis, keterangan Susno sangat dibutuhkan untuk penyidikan karena ada keterangan tersangka Sjahril Djohan yang perlu dicek silang dengan Susno.

Ia mengemukakan, ada perbedaan signifikan antara keterangan Sjahril dengan bukti yang ada ditangan penyidik, sehingga penyidik perlu minta keterangan Susno untuk itu.

Kasus ini bermula ketika staf Ditjen Pajak, Gayus Tambunan menjadi tersangka kasus pencucian uang Rp25 miliar yang berada di rekeningnya.

Di Pengadilan Negeri Tangerang, Gayus divonis bebas.

Polri lalu menemukan kejanggalan dalam penyidikan, sehingga Polri mengadakan penyidikan ulang dan menemukan adanya penyimpangan dalam pemberkasan.

Polri membentuk tim penyidik baru dan menetapkan delapan tersangka selain Gayus, yaitu Andi Kosasih, Sjahril Djohan, Haposan Hutagalung, Lambertus, Alif Kuncoro, AKP Sri dan Kompol Arafat.(S027/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010