Beijing (ANTARA News/Reuters) - Kementerian Luar Negeri Iran pada Selasa mengatakan masih ada ruang untuk merundingkan solusi bagi program nuklir Iran yang diperselisihkan, meskipun pembicaraan di antara negara kuat untuk memberlakukan sanksi terhadap Teheran.

China berada di antara enam negara, yang dijuluki "5=1", terlibat diskusi mendalam mengenai usulan sanksi baru Dewan Keamanan PBB terhadap Iran menyangkut program nuklirnya.

China, salah satu negara anggota DK PBB yang memiliki hak veto, bersikap hati dalam mendukung sanksi terhadap Iran.

Beijing berargumen bahwa pihaknya tidak ingin merusak hubungan erat dengan negara pemasok minyak itu.

Jurubicara Kementerian Luar Negeri China, Jiang Yu, dalam jumpa pers rutin pada Selasa mengatakan enam negara sedang mendiskusikan "butir-butir" rancangan resolusi DK PBB yang diusulkan Amerika Serikat.

Namun, Jiang Yu menegaskan, Beijing tetap berpendirian bahwa perundingan merupakan jalan terbaik bagi Iran.

"Kami telah berulang kali menegaskan, enam negara akan melakukan pertemuan di New York bukan berarti pintu akan ditutup untuk dialog, dan perundingan-perundingan," katanya merujuk pada lima anggota Dewan Keamanan PBB ditambah Jerman atau biasa disebut "5+1".

"Kami selalu yakin bahwa dialog dan perundingan merupakan saluran terbaik untuk memecahkan persoalan Iran," ujar Jiang.

Pekan lalu, Wakil Menteri Luar Negeri China, Cui Tiankai mengatakan Beijing masih tetap mendukung dilanjutkan perundingan untuk menyelesaikan sengketa menyangkut program nuklir Iran yang kontroversial, tetapi mengatakan pihaknya terbuka bagi diselenggarakan diskusi-diskusi.

"Kami menyatakan bahwa pihak-pihak terkait telah mengajukan beberapa gagasan tentang bagaimana menyelesaikan secara pantas masalah nuklir Iran itu dan mereka juga mengajukan unsur-unsur dari usulan mereka dengan Dewan Keamanan PBB," kata Cui.

China, mitra dagang penting Iran, tetap membuat dunia menerka apakah negara itu mendukung sanksi-sanksi baru menyangkut program nuklir yang disengketakan itu sementara negara-negara Barat mengharapkan Beijing meningkatkan tekanan terhadap republik Islam itu.

Para diplomat pekan lalu mengatakan duta besar China di markas besar PBB di New York menunjukkan ketidaksenangannya atas usulan sanksi yang dinilai bakal berdampak pada sektor energi Iran.

(Uu.M043/B002/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010