Jayapura (ANTARA News) - Aksi yang diduga dilakukan oleh kelompok bersenjata yang tergabung dalam Organisasi Papua Merdeka (OPM) di kawasan Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, saat ini makin meresahkan penduduk di pedalaman Papua.

Bupati Puncak Jaya Lukas Enembe ketika dihubungi ANTARA News, Rabu mengakui bahwa aksi kelompok bersenjata yang ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia itu sudah meresahkan warga sipil.

Oleh karena itu, pihaknya sangat berharap kepada Pemerintah Provinsi Papua bersama aparat keamanan untuk segera mengambil langkah guna memulihkan situasi di kawasan tersebut.

"Kami sudah tidak mampu mengatasinya, apalagi aksi yang dilakukan menggunakan senjata api modern," ungkap Lukas Enembe.

Menurut dia, berbagai upaya sudah dilakukan, termasuk melakukan pendekatan sosial budaya. Namun, tidak membuahkan hasil.

"Kami sangat berharap masalah tersebut segera ditangani secara serius, apalagi hal ini menyangkut integritas NKRI," katanya.

Bupati Enembe menegaskan bahwa OPM itu ada, terbukti dengan aksi yang mereka lakukan di kawasan Tingginambut dan sekitarnya.

Seperti yang diwartakan sebelumnya, Enembe mengatakan bahwa aksi mereka didukung oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM), baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri, termasuk orang-orang yang ingin memisahkan Papua dari NKRI.

"Kekuatan kelompok bersenjata OPM sendiri tidak bisa dianggap enteng karena saat ini mereka memiliki sekitar 26 senjata modern dari berbagai jenis," katanya.

Dijelaskan pula, akibat kasus penyerangan dan penembakan terhadap karyawan PT Modern, pihaknya untuk sementara menghentikan pembangunan jalan di kawasan tersebut.(E 006/D007)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010