Bojonegoro (ANTARA News) - Ketua Asosiasi Pengusaha Jasa Internet (APJI) Jawa Timur, Nur Azam, menilai  bahwa program internet masuk desa akan meningkatkan kelayakan hidup masyarakat di pedesaan.

"Penyebabnya dengan internet berbagai informasi, terutama masalah ekonomi bisa diterima masyarakat di Indonesia dengan cepat," katanya di Bojonegoro, Sabtu.

Dari hasil penelitian pada tahun 2009, dari seluruh warga di Indonesia, diperkirakan pengguna internet masih berkisar 15 persen. Jumlah pengguna internet tersebut hampir dipastikan akan cenderung meningkat dengan digulirkannya program internet masuk desa.

Program internet masuk desa itu dilakukan pemerintah yang ditangani Kominfo dengan mengenakan iuran kepada provider, seperti Indosat, Telkom, dan juga lainnya sebesar satu persen yang disebut universal service obligator (USO) dari keuntungan pada tahun 2010.

Diperkirakan dana yang terkumpul mencapai Rp6 triliun yang akan dimanfaatkan membangun jaringan internet masuk desa. Hanya saja, jaringan internet tersebut, bukan berada di desa, namun berada di kecamatan.

"Dengan begitu masyarakat di pedesaan bisa memperoleh pelayanan internet di kecamatan, sehingga berbagai informasi bisa terjangkau dengan murah," jelasnya.

Hanya saja, pelayanan internet tersebut bisa diperoleh warga di pedesaan yang harus datang ke lokasi jaringan internet yang terpasang di kecamatan.

Menurut dia, dengan diperolehnya berbagai macam informasi melalui internet tersebut, maka kehidupan masyarakat di pedesaan secara ekonomi juga akan berubah menjadi lebih baik.

Di lain pihak, lanjutnya, berkembangnya jaringan warung internet mengakibatkan tarif internet cenderung turun, sehingga berbagai macam informasi bisa diperoleh dengan murah.

"Ke depan jelas, internet menjadi kebutuhan pokok seluruh masyarakat di Indonesia," katanya menegaskan.

Ia mengaku tidak tahu pasti teknis pelaksanaan pemasangan jaringan internet dengan dana dari provider itu.

Dipastikan, Kabupaten Bojonegoro, juga termasuk daerah yang akan memperoleh dana pemasangan jaringan internet masuk desa tersebut yang realisasinya dilaksanakan pada tahun 2010.

"Tentunya besarnya sesuai jumlah desa yang ada di Bojonegoro," katanya.
(T.KR-SAS/E011/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010