Denpasar (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Bali mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya sebagai upaya mengatasi kelangkaan energi di Pulau Dewata, mengingat daftar tunggu yang belum terlayani pemasangan jaringan listrik hingga kini mencapai 56.000 pemohon.

"Listrik tenaga surya diharapkan mampu mengatasi kelangkaan energi, terutama bagi tempat-tempat terpencil yang belum terjangkau pelayanan PT PLN," kata Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, pada acara "simakrama" atau temu wicara dengan berbagai elemen masyarakat di wantilan DPRD Bali di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan, pemerintah pusat sudah memberikan "lampu hijau" untuk pemasangan 1.700 unit pembangkit listrik tenaga surya. Satu unit berkapasitas 60 watt untuk melayani satu rumah tangga.

Pemasangan ribuan unit pembangkit listrik tenaga matahari itu diharapkan bisa terealisasi dalam tahun 2010 ini. Demikian pula Pemerintah Provinsi Bali telah menyiapkan dana untuk pengadaan listrik bagi masyarakat miskin.

Gubernur Pastika menjelaskan, masyarakat yang memperoleh kemudahan untuk memanfaatkan fasilitas listrik tenaga surya itu tidak perlu membayar rekening setiap bulan atas energi yang dipakainya.

"Tidak perlu bayar rekening. Kami hanya mengharapkan masyarakat dapat merawatnya dengan baik, agar baterai tahan lama dan dapat menikmati aliran listrik dengan baik pula," harap Gubernur Pastika.

Ia menjelaskan, terobosan mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya untuk mengatasi semakin bertambahnya daftar tunggu penyambungan alisan listrik.

"Jika ke-56.000 daftar tunggu itu bisa dilayani, memerlukan sedikitnya 250 megawatt dan kapasitas listrik PLN tidak memungkinkan untuk melakukan penambahan konsumen," ujar Gubernur Pastika.

PT PLN Bali dengan tiga pusat pembangkit serta jaringan listrik interkoneksi Jawa-Bali kapasitasnya sangat terbatas, tidak sanggup melakukan penyambungan baru.

"Jika sudah ada tambahan kapasitas energi listrik yang dikelola PT PLN Bali, tentu seluruh daftar tunggu itu akan dilayani, mengingat listrik menjadi kebutuhan yang sangat vital bagi masyarakat," ujar Pastika.
(I006/P004/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010