Jakarta (ANTARA News) - Presiden Global Ethics Foundation, Profesor Hans Kung, akan mengunjungi Indonesia pada 25 April hingga 2 Mei 2010 atas undangan dari The International Center for Islam and Pluralism (ICIP) yang bekerjasama dengan Kedutaan Besar Swiss.

Keterangan pers yang diperoleh ANTARA News dari ICIP di Jakarta, Sabtu menyebutkan, Hans Kung dikenal secara luas di dunia internasional sebagai teolog, pemikir besar dan tokoh terkemuka dalam pemikiran keagamaan, pluralisme, etika global dan perdamaian dunia.

Gagasan dan pemikiran Hans Kung menjadi inspirasi bagi tokoh dan aktivis dunia dalam dialog dan kerja sama lintas iman dan dijadikan referensi utama dalam World Parliament for Religion and Peace di Chicago (1993).

Selain itu karya-karyanya yang cemerlang di bidang teologi, Kung juga dikenal dengan gagasan-gagasannya yang konstruktif bagi pengembangan etika global serta moralitas politik dan ekonomi yang terpuji untuk menciptakan tatanan dunia yang lebih baik dan adil.

Sementara itu, karyanya yang juga monumental adalah "Islam: Past, Present an Future" (2007) yang merupakan karya yang apresiatif dan empatik dari seorang teolog Katolik terhadap Islam.

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Profesor Ahmad Syafii Maarif sangat terkesan dengan buku itu.

Sejumlah kegiatan dilakukan Hans Kung selama kunjungan ke Indonesia.

Dia akan menjadi pembicara utama dalam seminar internasional tentang "Religion, Ethics and Dogmatism in Indonesia: Fostering Understanding of Current Challanges: A Dialogue with Profesor Hans Kung" pada 26 April.

Dalam kegiatan ini yang akan bertindak sebagai panelis adalah Prof Syafii Maarif, Direktur Pascasarjana STF Driyarkarya Profesior Magnis Suseno serta Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj.

Hans Kung juga akan mengisi kuliah umum di perguruan tinggi dan dialog dengan tokoh-tokoh lintas agama, aktivis HAM, penggiat perdamaian, diskusi tentang toleransi dan kerja sama serta dialog mengenai kebebasan beragama, antara lain, di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta serta di Center for Religion and Cultural Studies (CRCS), UGM Yogyakarta.
(S023/A033/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010