Semarang (ANTARA News) - Sebanyak 25.115 siswa sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat di Jawa Tengah dinyatakan tidak lulus ujian nasional, baik UN utama maupun susulan, sehingga mereka harus mengikuti UN ulangan.

"Jumlah siswa SMA dan sederajat yang mengikuti UN, baik UN utama dan susulan, tercatat 307.918 orang. Dari jumlah ini terdapat 25.115 siswa tidak lulus atau sekitar 8,16 persen," kata Kepala Dinas Pendidikan Jateng, Kunto Nugroho H.P. di Semarang, Minggu.

Ia menyebutkan jumlah siswa yang harus mengikuti UN ulangan tersebut, terdiri dari 9.810 siswa SMA, baik IPA, IPS, dan bahasa, kemudian 4.104 siswa madrasah aliyah (MA), dan siswa SMK sebanyak 11.201 orang.

Menurut dia, para siswa yang tidak lulus UN utama dan UN susulan itu memang diberikan kesempatan untuk mengikuti ujian remidial yang dinamakan UN ulangan, berbeda dengan penyelenggaraan UN tahun sebelumnya.

"Kalau tahun sebelumnya tidak ada UN ulangan, namun tahun ini diselenggarakan untuk memberi kesempatan siswa yang tidak lulus UN utama. Karena itu, mereka yang tidak lulus jangan berkecil hati," katanya.

Ia mengatakan bahwa UN utama akan dilangsungkan pada tanggal 10-14 Mei 2010 dan hanya diikuti oleh siswa yang tidak lulus pada mata pelajaran yang bersangkutan, tidak mengulang untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan.

"Kalau siswa tidak lulus Bahasa Indonesia, dia tidak mengulang untuk seluruh pelajaran, tetapi hanya mengulang untuk pelajaran tersebut. Demikian juga jika tidak lulus dua pelajaran, dan seterusnya," katanya.

Syarat kelulusan UN adalah nilai minimal 5,5 untuk setiap pelajaran yang diujikan dalam UN, dan nilai yang akan digunakan adalah nilai tertinggi yang didapatkan, baik saat UN utama atau UN ulangan.

"Seandainya siswa mendapatkan nilai dalam UN ulangan ternyata lebih rendah dibandingkan yang didapat saat UN utama, maka nilai yang digunakan adalah nilai dalam UN utama, demikian pula sebaliknya," katanya.

Menurut dia, pengumuman kelulusan UN 2010 secara lebih mendetail dan terperinci akan dilakukan secara serentak oleh seluruh sekolah, baik SMA, SMK, maupun MA di Jateng pada hari Senin (26/4).

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya mengimbau sekolah-sekolah yang memiliki siswa harus mengikuti UN ulangan segera melapor ke panitia UN kabupaten/kota untuk direkap dan diteruskan ke panitia UN provinsi.

"Kami juga mengimbau para siswa untuk tidak merayakan kelulusan UN dengan cara mencorat-coret baju, arak-arakan kendaraan bermotor di jalan, atau kegiatan lain yang dapat menganggu ketertiban," kata Kunto.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan Jateng, angka ketidaklulusan UN SMA dan MA 2010 sebesar 8,51 persen ternyata mengalami penurunan dibandingkan dengan persentase kelulusan 2009 sebesar 4,45 persen dan tahun 2008 sebesar 7,36 persen.

Demikian pula dengan angka ketidaklulusan UN SMK 2010 sebesar 7,68 persen, ternyata lebih tinggi dibandingkan dengan persentase kelulusan 2009 yang hanya sebesar 5,64 persen. Namun, meningkat daripada persentase kelulusan 2008 sebesar 8,07 persen. (ZLS/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010