Pandeglang (ANTARA News) - Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon Pandeglang, Provinsi Banten Agus Priambudi menjelaskan, saat ini ratusan jenis hewan hidup dalam kawasan hutan nasional tersebut.

"Cukup banyak jumlah dan jenis hewan yang hidup dalam kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), di antaranya 35 jenis mamalia, lima jenis primata, 59 jenis reptilia," katanya di Pandeglang, Minggu.

Selain itu, dalam kawasan hutan tropis terbesar di Pulau Jawa itu juga hidup 22 jenis amphibia, 240 jenis aves, 72 jenis insekta, 142 jenis fisces dan 33 jenis terumbu karang.

Taman nasional yang menjadi habitat badak jawa itu, juga menjadi lahan yang subur bagi kehidupan 700 jenis tumbuhan, yang 57 jenis di antaranya termasuk langka.

Agus juga menjelaskan, kawasan tersebut memiliki fungsi perlindungan ekologis yang menunjang sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis dan ekosistemnya, pemanfaatan berbagai jenis secara lestari dan kesinambungan.

"TNUK juga memiliki peranan sebagai sarana pendidikan, pelatihan dan penelitian, sumber plasma nutfah untuk menunjang budidaya serta sarana rekreasi," katanya.

Taman nasional tersebut juga merupakan habitat terakhir badak bercula satu (rhinocerus sondaicum) serta hewan langka lainnya yang kini terancam punah seperti banteng (bos javanicus), gibon jawa (hylobates oloch), anjing hutan (coun alpinus), harimau (panthera tigris), suruli (presbity aygula).

Mengenai kerusakan kawasan itu, menurut dia, hanya 2.100 hektare (Ha) atau 2,76 persen dari luas kawasan tersebut mencapai 76 ribu Ha.

"Tingkat kerusakan hutan TNUK ini termasuk paling rendah di seluruh Indonesia, bahkan untuk Pulau Jawa TNUK merupakan hutan terbesar," katanya. (S031/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010