Tasikmalaya (ANTARA News) - Hingga Selasa malam penyidik Satreskrim Polresta Tasikmalaya masih menyelidiki laporan tiga siswi Madrasah Aliyah (MA) Al-Islah, Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, yang mengaku sempat diculik.

Kasat Reskrim Polresta Tasikmalaya AKP Harso Pidjo Hartono,yang dikonfirmasi mengaku pihaknya tengah menyelidiki kasus tersebut dan mengejar kawanan penculik tersebut.

Menurut Hrso, beberapa ciri dan identitas para pelaku sudah dikantongi berikut kendaraan yang digunakan pelaku mobil jenis APV warna telor asin.

"Kita telah dapat datanya, kemudian akan lakukan pengusutan," katanya.

Sebelumnya tiga siswi Madrasah Aliyah Al-Islah, Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, yakni Dede (16), Ririn (16) dan Masifa Zakiah (17), mengaku diculik pria berperawakan tegap, namun dalam perjalanan korban berhasil lolos dari jeratan pelaku yang berjumlah empat orang.

Korban berhasil lolos saat pelaku mengisi bensin di SPBU di kawasan Cicalengka, Kabupaten Bandung saat berhenti mengisi bensin, setelah sebelumnya korban berpura-pura ke "toilet".

Keterangan ketiga korban peristiwa tersebut bermula setelah pulang sekolah pada Selasa siang menyempatkan waktu pergi bermain ke masjid Ice Tresnawati (Baitul Amanah) Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya.

Saat berada di masjid tersebut, ketiga siswi dihampiri seorang laki-laki dengan perawakan tinggi besar dan mengaku sebagai anggota kepolisian unit narkoba.

Keterangan pria tersebut mengaku sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku peredaran narkoba, dan mencurigai ketiga gadis tersebut sebagai salah satu DPO yang terlibat narkoba.

Ketiga siswi tersebut langsung kaget dengan kepolosannya itu mengikuti perintah polisi gadungan itu ikut masuk ke dalam mobil yang sedang di parkir di pinggir halaman masjid.

Di dalam mobil pelaku telah ada tiga orang pria berperwakan sama, korban diminta untuk membuka dan mengeluarkan seluruh isi di dalam tas mereka.

Saat sedang melakukan pemeriksaan isi dalam tas, mobil jenis AVP warna telor asin itu langsung menutupkan pintunya dan melajukan kendaraannya cukup kencang menuju arah Bandung.

Selama diperjalanan ketiga siswi tersebut terus diinterogasi dimintai keterangan dan menyerahkan seluruh barang-barang berharga seperti perhiasan dan handphone.

Di dalam mobil tersebut ketiga siswi panik dan merasa dirinya telah menjadi korban penculikan apalagi melihat keluar situasi jalan mobil yang ditumpanginya sudah cukup jauh keluar perbatasan kota.

Beruntung di kawasan Cicalengka, mobil yang ditumpangi kehabisan bensin dan mencoba untuk mengisi disalah satu pom bensin di pinggiran jalan.

Karena sudah curiga menjadi korban penculikan lantas ketiga siswi tersebut sepakat untuk meminta ijin buang air kecil, dan kawanan penculikan tersebut mengijinkannya.

Saat itu, ketiga korban langsung meminta bantuan kepada petugas pom bensin, dan menjelaskan menjadi korban penculikan oleh kawanan orang di dalam mobil yang dituduhkannya.

Namun saat petugas pom bensin akan menghampiri, pelaku langsung melarikan diri dengan kendaraannya hingga tidak diketahui jejaknya.

Korban yang sudah merasa tenang akhirnya pulang menumpangi bus jurusan menuju arah kota asalnya. Namun tengah perjalanan ketiga siswi tersebut turun di kawasan Jamanis, Tasikmalaya dan melaporkan peristiwa penculikan kepada petugas Polsek Jamanis.

(U.KR-FPM/Y008/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010