Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta veteran agar dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan organisasi negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) dalam membentuk `ASEAN Community` pada 2050.

"Keterlibatan untuk membangun masyarakat yang lebih baik diperlukan, sehingga kondisi sosial semakin baik. Dan anda dapat membantu mewujudkan itu melalui kapabilitas yang dimiliki," kata Presiden, di Istana Negara, Jakarta, Rabu.

Kepala Negara, saat menerima peserta Sidang Umum ke-13 organisasi Veteran ASEAN itu, mengatakan, dalam menuju terbentuknya komunitas ASEAN yang lebih baik, dibutuhkan sumber daya manusia yang disiplin dan memiliki komitmen yang kuat.

Veteran, -- yang sedang mengikuti Sidang Umum ke-13 Konfederasi Veteran ASEAN 25-28 April 2010, -- kata Presiden, dapat mewariskan nilai-nilai disiplin dan komitmen serta integritas bagi generasi muda.

"Kita bisa berperan melalui promosi nilai dan sikap. Kita tidak lagi menghadapi konflik bersenjata, tapi berperang melawan kemiskinan, kelaparan dan perubahan iklim," tegasnya.

Karena itu Presiden meminta para veteran, dengan bekal pengalaman dan kebijaksanaan yang dimiliki, dapat terus memberikan kontribusi pada negara dan juga kemajuan kawasan.

Presiden Yudhoyono menjelaskan bahwa saat ini, pada abad ke-21, tantangan yang dihadapi kawasan bukan lagi konflik bersenjata, namun masalah kesejahteraan sosial, kemiskinan dan lainnya.

"Bukan seperti abad ke-20 di mana diwarnai oleh dua perang dunia dan sejumlah perang saudara," katanya.

Kepala Negara juga menunjukkan bahwa kawasan Asia Tenggara saat ini berbeda dengan abad ke-20 lalu, saat terjadi sejumlah konflik seperti di Vietnam dan beberapa negara lainnya.

"Kini kawasan Asia Tenggara telah lebih baik dan diantara negara-negaranya terjalin kerja sama," kata Presiden.

Ketua Legiun Veteran RI Letnan Jenderal (Purn) Rais Abin terpilih menjadi Presiden Konfederasi Veteran ASEAN.

"Dua jam yang lalu sesi sidang umum yang berlangsung sejak 25 April hingga 28 April berakhir dan berjalan lancar. Ini merupakan refleksi dari harmoni dan pendekatan antardelegasi. Ini sungguh membuktikan bahwa veteran bisa menjadi jembatan penghubung antarnegara," kata Rais saat menyampaikan laporannya.

Ia menjelaskan dari sidang umum konfederasi veteran itu dihasilkan tiga resolusi, yaitu tentang pelanggaran hak asasi manusia di Timur Tengah, pengungsi dan dukungan terhadap pencapaian visi ASEAN.

"Saat ini yang hadir 10 delegasi dengan jumlah 110 anggota. Kami juga menghadirkan tamu khusus dari Timor Leste," kata Rais Abin.

Hadir dalam acara tersebut Menko Polhukam Djoko Suyanto, Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, Mensos Salim Segaf Aljufrie, Menlu Marty Natalegawa, kepala staf tiga angkatan, Kapolri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri dan sejumlah pejabat lainnya.(P008/J003)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010