Tanjungpinang (ANTARA News) - Kerusuhan yang terjadi di PT Drydocks World Graha, Tanjunguncang, Batamm, berdampak negatif terhadap investasi dan industri pariwisata jika tidak ditangani dengan tepat, kata Dewan Kehormatan Apindo Kepulauan Riau (Kepri) Rudy Chua, Rabu.

Dia memimta pemerintah hati-hati menangani masalah ini dengan jangan sampai kesalahan satu orang menyebabkan banyak pihak dirugikan.

"Penghinaan terhadap pekerja lokal di PT Drydock itu hanya dilakukan oleh satu orang warga India. Jadi tidak adil jika permasalahan itu diperluas sehingga berimbas pada seluruh warga berkebangsaan India maupun keturunan India," ujar Sekretaris Komisi II DPRD Kepri itu.

Dia menengarai saat ini beredar isu seolah masyarakat Kepri menolak warga India dan ini mengkhawatirkan warga berkebangsaan India, padahal negara itu adalah satu dari empat negara yang mengalami kemajuan di bidang industri.

"Dalam kondisi seperti ini, investor asal India tentu akan berpikir ulang untuk menanamkan modalnya di Kepri," katanya.

Bahkan warga Singapura dan Malaysia keturunan India yang memberi kontribusi besar kepada sektor pariwisata Kepri ikut terpengaruh di mana banyak wisatawan Singapura dan Malaysia keturunan India batal berlibur ke Kepri.

"Kami menyayangkan permasalahan tersebut dapat terjadi," katanya.

Rudy menilai unjuk rasa berujung kekerasan di PT Drydock itu memang mesti menjadi pelajaran berharga bagi investor untuk berhati-hati menyampaikan sesuatu kepada pekerja, namun masalah itu sebaiknya tetap diselesaikan dengan bijak.

"Tokoh India juga sudah minta maaf dan menyesali sikap yang dilakukan G, yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Poltabes Barelang. Saya pikir permasalahan tersebut sudah selesai dan diharapkan tidak terulang lagi di kemudian hari," ujarnya.

KR-NP/J006/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010