Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis sore merosot 25 poin dibanding sesi sebelumnya karena pelaku makin agresif melepas rupiah.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar turun menjadi Rp9.025-Rp9.035 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.000-Rp9.010.

Analis PT Valbury Asia Securities, Krisna Dwi Setiawan di Jakarta, Kamis mengatakan, pelaku pasar mengindahkan adanya faktor positif dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yang positif. Mereka cenderung melepas rupiah untuk merealisasikan keuntungan.

Namun pelepasan rupiah cenderung belum besar, karena faktor positif di pasar uang masih tetap ada untuk mendorong rupiah kembali menguat, katanya.

Rupiah, menurut dia, memang berpeluang untuk bisa kembali berada di bawah angka Rp9.000 per dolar, akibat masih aktifnya pelaku asing bermain di pasar domestik. Mereka menukarkan dolarnya untuk membeli rupiah yang akan ditempatkan di instrumen Bank Indonesia maupun obligasi pemerintah.

"Kami optimis rupiah akan kembali menguat hingga kembali berada di bawah angka Rp9.000 per dolar, " katanya.

BI, lanjut dia, memang berada di pasar menjaga pergerakan rupiah, namun berapa lama otoritas moneter itu berada di pasar, apabila tekanan positif terhadap rupiah makin menguat, kemungkinan BI akan melepasnya terserah pasar.

Karena itu peluang rupiah untuk kembali menguat sangat besar hanya tinggal menunggu waktu saja, katanya.

Menurut dia, rupiah idealnya berada di kisaran Rp9.200 sampai Rp9.500 per dolar, sehingga eksportir dapat melakukan kegiatan usahanya, mereka tidak mengklaim pemerintah untuk masuk pasar menahan gejolak rupiah yang cenderung menguat.
(CS/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010