Pemberdayaan perempuan adalah prioritas utama untuk kepresidenan G20 Arab Saudi 2020 dan telah dipertimbangkan secara holistik di berbagai aliran kerja serta melalui kemajuan aliansi Empower
Jakarta (ANTARA) - Aliansi perempuan negara-negara anggota G20 dan sejumlah negara lain menganggap pemberdayaan perempuan, yang menjadi prioritas utama dalam kepemimpinan G20 Arab Saudi pada tahun 2020, sebagai pendorong utama pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19.
“Pemberdayaan perempuan adalah prioritas utama untuk kepresidenan G20 Arab Saudi 2020 dan telah dipertimbangkan secara holistik di berbagai aliran kerja serta melalui kemajuan aliansi Empower,” kata Hala AlTuwaijri yang merupakan Ketua Women Workstream, dalam diskusi meja bundar virtual terkait pemberdayaan perempuan pada Rabu (18/11), yang digelar sebagai bagian dari rangkaian acara menuju KTT Pemimpin negara-negara G20 pada 21-22 November nanti.
Dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, Aliansi Empower merupakan gabungan dari berbagai perwakilan sektor swasta dan didukung oleh perwakilan negara-negara G20 dan negara lain yang diundang, dan bergerak untuk mengadvokasi kemajuan peran perempuan di sektor swasta.
Salah satu langkah kebijakan yang diajukan oleh aliansi tersebut kepada negara-negara G20 termasuk untuk memajukan partisipasi perempuan dalam proses perumusan kebijakan-kebijakan dan berbagai perencanaan, terutama dalam desain dan implementasi pemulihan dari krisis akibat COVID-19.
Adapun menurut Ketua Empower Rania Nashar, tahun ini aliansi tersebut bekerja untuk lebih memajukan kehadiran perempuan dalam posisi kepemimpinan.
“Dengan (menggandeng) anggota Empower dari dua puluh empat negara untuk lebih menghubungkan para pemimpin sektor swasta di semua negara tersebut guna saling berbagi praktik terbaik dan mempercepat perubahan,” katanya.
Menurut dia, untuk mencapai tujuan tersebut pihaknya telah membuat dua laporan besar, dalam kerja sama dengan Organisasi Kerjasama dan Perkembangan Ekonomi (OECD) dan Organisasi Buruh Internasional (ILO) untuk mengukur kemajuan perempuan di posisi kepemimpinan.
Konferensi Tingkat Tinggi Pemimpin negara-negara G20 tahun 2020 akan digelar secara daring pada 21-22 November mendatang, diketuai oleh Raja Salman bin Abdulaaziz Al Saud.
KTT tersebut akan fokus pada perlindungan kehidupan dan mengembalikan pertumbuhan, melalui pembahasan kerentanan yang terekspos selama pandemi, serta menanamkan pondasi yang lebih kuat untuk masa depan yang lebih baik.
Selain itu, fokus terhadap aksi internasional untuk merealisasikan kesempatan-kesempatan pada abad ke-21, melalui pemberdayaan manusia dan perlindungan bumi juga akan menjadi fokus dari KTT tersebut.
Baca juga: G20 setujui kerangka utang untuk bantu negara miskin
Baca juga: Korea Selatan jadikan "Sekoper Cinta" contoh pemberdayaan perempuan
Baca juga: Menteri PPPA: Koperasi penting bagi ketahanan ekonomi perempuan
Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020