PBB, New York (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon mengimbau dunia memperluas wilayah zona bebas senjata nuklir, yang saat ini baru mencakup Asia Tenggara, Asia Selatan, Pasifik Selatan, Afrika, Amerika Latin dan Karibia.

Permintaan itu disampaikan Ban, Jumat, menjelang mulai berlangsungnya konferensi perlucutan senjata (NPT Review Conference 2010) pekan depan di Markas Besar PBB, New York.

Konferensi lima tahunan itu diadakan untuk meninjau kembali Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) dan akan dihadiri oleh pejabat tinggi lebih dari 100 negara, termasuk Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa.

Menurut PBB, Presiden Ahmadinejad dipastikan akan menyampaikan pidato pada acara pembukaan konferensi.

"Pembicaraan (konferensi) itu akan mempertemukan semua negara di dunia untuk mencoba melangkah dalam melarang dan melucuti senjata-senjata pemusnah massal ini," kata Ban dalam pertemuan negara-negara pihak NPT di New York, Jumat.

"Tujuan kita adalah untuk membuat semua kawasan di dunia sebagai zona bebas senjata nuklir," tambahnya.

Konferensi peninjauan NPT tahun ini dianggap memiliki modal positif karena adanya perkembangan terakhir menyangkut kesepakatan baru-baru ini antara Amerika Serikat dan Rusia untuk mengurangi persenjataan nuklir mereka.

"Kesepakatan antara AS dan Rusia itu memberikan catatan positif... tidak hanya untuk hubungan antara kedua (negara) pemilik senjata nuklir ini, tapi juga untuk seluruh masyarakat NPT," kata Sergio Duarte, Utusan Khusus PBB untuk Perlucutan Senjata kepada Radio PBB.

NPT adalah suatu perjanjian yang ditandatangani pada 1 Juli 1968 dan bertujuan membatasi kepemilikan senjata nuklir.

Saat ini negara pihak NPT terdiri atas 189 negara berdaulat, termasuk Indonesia.

Salah satu posisi yang selalu ditekankan Indonesia menyangkut persenjataan nuklir di dunia --seperti yang juga disampaikan Wakil Presiden Boediono saat menghadiri KTT Pengamanan Nuklir di Washington, DC, pada 12-13 April adalah meminta semua negara pihak NPT untuk tidak mengembangkan senjata nuklir.

Indonesia juga menegaskan bahwa negara-negara pihak harus menaati tiga pilar NPT, yaitu melucuti dan menghentikan penyebaran senjata nuklir, serta menghormati kedaulatan sebuah negara untuk menggunakan nuklir bagi tujuan damai.

Pada NPT Review Conference 2010 ini, Indonesia juga hadir sebagai koordinator kelompok kerja perlucutan senjata negara-negara Gerakan Non-Blok (GNB).

K-TNY/A011

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010