Bogor (ANTARA) - Seorang wanita tanpa identitas diperkirakan berusia 28 tahun diamankan warga Kemang, Bogor, Senin, karena diduga akan membuang anaknya yang berusia sekitar 1,5 tahun.

"Sekitar jam 11.00 WIB, kami menerima laporan dari warga di pertigaan Jalan Raya Salabenda ada ibu mau membuang bayinya," ujar Kapolsek Kemang, AKP Suyono kepada ANTARA.

Suyono menuturkan, saat ditemukan warga sang ibu terlihat marah-marah kepada anak perempuannya hingga si anak menangis histeris.

Di pertigaan jalan Raya Salabenda, Kemang tersebut banyak supir angkot dan ojek yang "ngetem" dan mereka mengira  perempuan tersebut seperti hendak membuang bayinya.

"Begitu melihat ibu ini marah-marah, warga langsung mendatangi sang ibu. Karena tidak mengerti bahasanya, warga melaporkan ke Mapolsek," terangnya.

Saat petugas Mapolsek datang, ibu dan bayinya tersebut sudah diamankan warga dan sang ibu yang hanya bisa berbahasa daerah tersebut  sedang menyusui bayinya.

Kapolsek langsung menyerahkan ibu dan bayi tersebut ke Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor.Dinsosnakertrans mengirim ibu tersebut ke Rumah Sakit Marzuki Mahdi untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan.

"Kita melihat sang ibu ada gangguan kejiwaan mungkin stress. Langkah aman kami terpaksa mengirim sang ibu ke rumah sakit jiwa untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan," ujar Siti Nursaraha, Kepala UPTD Pembinaan Mental dan Kesejahteraan Sosial, Dinsosnakertrans, didampingi Muhammad Isa selaku Kasi Perlindungan Sosial.

Muhammad Isa menjelaskan, dipisahkannya ibu dan anak untuk menyelamatkan sang anak agar tidak terjadi sesuatu yang buruk.

"Saat ditemukan, sang ibu tidak membawa barang apapun hanya dia dan anaknya, mungkin sudah beberapa hari di jalan, oleh karena itu dia melampiaskan kekesalan kepada anaknya. Agar tidak terjadi hal yang buruk maka kita memisahkan ibu dan anaknya sampai sang ibu pulih kembali," jelasnya.

Sebelum akan dikirim ke RS Marzuki Mahdi, sempat ada perlawanan dari sang ibu, karena tidak mau dipisahkan dengan anaknya.

Saat ini, bayi yang diberi nama Cantik oleh pegawai Dinsosnakertrans dirawat secara bergantian oleh ibu-ibu pegawai, diberi susu, makan dan dibersihkan badannya.

Bayi berkulit kuning langsat, rambut tipis, mata bulat bersih, tubuhnya dipenuhi binting-bintik diduga kelamaan di jalan, hanya mengenakan kaos singlet warga oranye dipadu celana pendek. Wajahnya terlihat kebingungan dan ia terus memanggil-manggil ibunya.

Rencananya Cantik akan dititipkan ke salah satu Panti Asuhan khusus Balita binaan Dinsosnakertrans.

"Kita akan titipkan Cantik ke salah satu panti asuhan khusus balita, di sana ia akan dirawat sampai sang ibu pulih kembali," ujarnya.(ANT/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010