Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu pada pembukaan pasar merosot mendekati angka 2.900 poin, karena aksi lepas saham oleh pelaku pasar, akibat merosotnya saham-saham di AS yeng mengimbas bursa regional.

Indeks BEI turun 1,59 persen atau 47,876 poin menjadi 2.911,072 dan indeks LQ-45 berkurang 1,93 persen atau 10,720 poin menjadi 561,495.

Analis PT Millenium Danatama Securities, Ahmad Riyadi di Jakarta, Rabu mengatakan, indeks BEI merosot karena tekanan regional yang makin menguat, akibat melemahnya saham-saham AS tertekan oleh kekhawatiran pelaku pasar terhadap utang kawasan Eropa.

Kekhawatiran pelaku pasar itu juga menekan mata uang Eropa di pasar melemah, katanya.

Ahmad Riyadi mengatakan, indeks semula diperkirakan bisa mencapai angka 3.000 poin, namun untuk menuju ke sana terlihat sangat sulit indeks hanya bisa mencapai 2.990 poin dan sejak itu kembali terpuruk hingga menjauhi level 3.000 poin.

Saham-saham yang mengalami koreksi harga antara lain Astra melemah Rp800 menjadi Rp44.750, saham Indo Tambang Mega berkurang Rp700 menjadi Rp37.950, saham United Tractor melemah Rp500 menjadi Rp18.700, dan saham industri perbankan seperti BRI turun Rp300 menjadi Rp8.750, dan Bank Mandiri berkurang Rp200 menjadi Rp5.500.

Selain itu, saham Bank Danamon dan BCA yang masing-masing berkurang Rp150 menajdi Rp5.600 dan Rp5.350 dan saham Inco melemah Rp175 menjdi Rp4.700.

Saham yang paling banyak terjual antara lain INCO berpindah tangan sebanyak 8,07 juta unit dengan nila Rp3,8 miliar lebih pada kurs akhir Rp4.700 atau turun Rp175 dan saham Indyka Energi berhasil diperjualbelikan sebanyak 5,70 juta unit dengan nilai Rp16,58 miliar pada kurs turun Rp100 menjadi Rp2.900.

Pasar saat ini didominasi aksi lepas saham sehingga indeks merosot mendekati angka 2.900 poin yang sebelumnya di perkirakan akan mencapai angka 3.000 poin, ucapnya.
(CS/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010