Kuala Lumpur (ANTARA News) - Mantan suami Manohara, Pangeran Fakhry, ditahan oleh polisi--diduga dari pasukan komando khusus kepolisian Malaysia yang memakai topeng-- di luar Istana Mahkota, Kubang Kerian, Kota Bharu, Selasa malam.

Menurut harian Malaysia Kosmo, Rabu, Tengku Fakhry ditahan bersama dua orang dokter dan beberapa orang pengawal pribadi Sultan Kelantan Tuanku Ismail Petra.

Harian Kosmo mengutip sumber Istana Kelantan, mantan suami Manohara dan putera Sultan Kelantan itu ditahan polisi sekitar 50 meter dari pintu Istana Mahkota saat ia hendak keluar Istana. Kejadiannya Selasa (4/5) sekitar jam 7.30 malam.

Saat itu, Sultan Kelantan Tuanku Ismail Petra dan permaisurinya Tengku Anis Tengku Abdul Hamid ada dalam rombongan kendaraan yang ditahan.

Sementara Kantor Berita Bernama memberitakan, Sultan Kelantan, mantan mertua Manohara, telah dilarang pergi ke rumah sakit Mounth Elizabeth di Singapura untuk periksa kesehatan.

Pesawat khusus yang disewakan untuk membawa Tuanku Ismail Petra dilarang mendarat di Lapangan Terbang Sultan Ismail Petra di Pengkalan Chepa, Kelantan.

Rencananya, Sultan Kelantan itu berangkat kira-kira pukul 11.30 pagi tetapi terus tertunda beberapa kali dan akhirnya media massa diberitahu Sultan akan terbang ke Singapura dengan pesawat komersial.

Rencananya Selasa jam 7.30 malam, Sultan Kelantan dibawa keluar dari Istana Mahkota untuk pergi ke Bandara Chepa. Jam 7.50 malam take off ke Kuala Lumpur kemudian meneruskan penerbangan ke Singapura jam 10.30 malam.

Dalam rombongan itu permaisuri Kelantan, Tengku Anis Tengku Abdul Hamid bersama tiga orang dokter, termasuk seorang dokter pribadi baginda.

Tapi baru saja keluar dari gerbang Istana Mahkota, sekitar 50 meter sudah ditahan pasukan komando khusus polisi dan membawa rombongan Sultan ke rumah sakit Universitas Sains Malaysia (HUSM), Kubang Kerian, Penang.

Mobil pangeran Fakhry yang juga mantan suami Manohara tidak boleh ikut. Ia dan beberapa pengawal pribadinya ditahan untuk tidak keluar Istana.

Saat Sultan dalam perawatan di Singapura terjadi konflik keluarga Istana antara putra pertama pangeran Faris dengan putra ketiga Sultan Fakhry.

Pemangku Sultan Kelantan pangeran Faris mencopot adiknya pangeran Fakhry sebagai anggota dewan pemerintahan Istana Kelantan saat Sultan dirawat di rumah sakit. Konflik mereka sampai masuk ke pengadilan.

Ketika Sultan Kelantan kembali ke Kelantan usai dirawat di Singapura keluar kebijakan kekuasaan kembali ke Sultan dari pemangku sementara yang dipegang putra pertama pangeran Faris, tapi pemangku menolak.

Perkembangan terakhir, seorang pengawal pemangku Sultan Kelantan pangeran Faris ditembak oleh dua orang tak dikenal saat pulang dari Istana, Sabtu, 1 Mei 2010. Pengawal itu ternyata tidak meninggal, namun kritis dan kini dirawat di rumah sakit.

Polisi masih menyidik peristiwa penembakan pengawal Istana sekaligus pengawal pribadi pangeran Faris.

(ANT/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010