Surabaya (ANTARA News) - Pemain Pelatnas Pandu Dewantoro gagal menembus babak perempat final tunggal putra kejuaraan Indocock Piala Wali Kota Surabaya 2010, setelah menelan kekalahan pada babak ketiga di GOR Sudirman Surabaya, Kamis.

Pandu Dewantoro yang menempati unggulan ke-4 itu, harus mengakui ketangguhan pemain tidak diunggulkan asal klub MKS Bali, Chandra Berata, dengan "rubber set" 17-21, 21-17, 12-21.

Ia mengikuti jejak rekannya Rena Suwarno yang sehari sebelumnya disingkirkan pemain Jepang Masami Yoshimura dengan skor 21-17, 16-21, 12-21 di nomor tunggal putri.

Namun, wakil Pelatnas lainnya Febryan Irvannadi mampu lolos dari hadangan lawan dan melaju ke babak delapan besar, usai mengalahkan pemain Malaysia M. Helmi 21-9, 21-14.

Pada perebutan tiket semifinal, Jumat (7/5), Febryan akan menghadapi unggulan ke-3 Senatria (SGS Elektrik Bandung) yang menang 21-16, 21-16 atas pemain tuan rumah Setyo Widarto (Jaya Raya Suryanaga).

"Kemampuan pemain Pelatnas yang berlaga di kejuaraan ini memang belum terlihat, karena mereka baru saja bergabung. Tapi, hasil kejuaraan ini bisa menjadi bahan evaluasi buat pelatih Pelatnas," kata pelatih Puslatda Jatim, Ferry Stewart.

Sementara itu, langkah juara bertahan Fauzi Adnan belum tertahan dan memastikan lolos ke perempat final setelah meraih kemenangan mudah 21-12, 21-10 atas Endro Hargi (Schering Plough).

Unggulan teratas di kejuaraan berhadiah total Rp130 juta ini, selanjutnya ditantang pemain Jepang Sakai Kazumasa yang sukses mengatasi Rezandra Putra (Suryanaga) 21-14, 22-20.

"Kalau lihat permainannya, dia cukup ngotot dan pukulannya lumayan bagus. Tapi, saya yakin bisa mengatasi dia," kata Fauzi mengomentari permainan calon lawannya asal Jepang itu.

Dari sektor putri, "seeded" utama Maria Elfira Christina (Djarum) masih terlalu tangguh bagi pemain Jepang Risa Maeda, saat unggul telak 21-3, 21-9 untuk lolos ke perempat final.

Hasil sama juga diraih unggulan kedua Desy (SGS Elektrik) yang menghentikan wakil Jepang lainnya Maho Shiozawa dengan "straight set" 21-13, 21-15.
(T.D010/I007/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010