Pontianak (ANTARA News) - Sebanyak 15.947 dari 58.018 atau sekitar 27,5 persen pelajar sekolah menengah pertama/sederajat di Kalimantan Barat tidak lulus ujian nasional kata Kepala Dinas Pendidikan setempat, Alexius Akim.

"Kalau dibanding tahun lalu, persentase kelulusan turun sebesar 3 persen," kata Alexius Akim di Pontianak, Jumat.

Menurut data Diknas Provinsi Kalbar, peserta ujian nasional SMP/sederajat sekitar 58.018 siswa, lulus 42.071 siswa atau 72,5 persen, dan tidak lulus UN 15.947 siswa atau sekitar 27,5 persen.

Akim menjelaskan, bagi siswa SMP/sederajat yang dinyatakan tidak lulus bisa mengikuti ujian nasional ulangan 17 - 21 Mei. "Semua pelajaran yang diujikan mempunyai nilai ekstrim tertinggi sehingga tidak mempunyai nilai ekstrim terendah," ujarnya.

Menurut dia, berdasarkan kabupaten/kota, tertinggi di Kabupaten Sekadau dengan nilai rata-rata 27,30, kedua di Kota Pontianak 27,20, dan ketiga di Kabupaten Landak dengan rata-rata 26,95.

Hasil ujian nasional SMP tertinggi di SMPN 3 Kota Pontianak 33,64, peringkat dua SMP Tunas Bangsa Kabupaten Kubu Raya 33,48, dan peringkat tiga SMPN 4 Kabupaten Melawi 33,20, katanya.

Menurut data Diknas Provinsi Kalbar, ada 33 SMP dari 1.036 yang tidak lulus 100 persen atau nol persen tingkat kelulusannya, delapan SMP negeri dan sisanya 25 SMP swasta dan SMP terbuka yang tersebar di provinsi itu.

Diknas Provinsi Kalbar akan melakukan evaluasi terhadap sekolah tersebut, mengapa sampai terjadi tidak ada satupun peserta UN di sekolah itu yang lulus. "Apakah dipengaruhi oleh minimnya sarana dan prasarana infrastruktur, sumber daya manusianya, yakni pengajar dan murid," kata Akim.

Menurut Akim, anjloknya nilai UN SMP karena pengaruh

ketidakpastian akan diselenggarakannya UN untuk tingkat SMP/sederajat. "Malah satu bulan mau UN dilaksanakan baru ada kepastian dari pemerintah bahwa UN tingkat SMP tetap dilakukan, sehingga antara siswa dan guru banyak yang tidak siap," katanya.

Ia berharap, ke depan pemerintah jangan sampai melakukan hal yang sama. "Kalau memang UN harus dilaksanakan jangan lagi dipolemikkan sehingga ada kepastian dan tidak membuat para siswa dan guru bingung," kata Akim.

Pemerintah harus menciptakan suasana yang kondusif agar anak-anak siap dalam menghadapi UN. Bila perlu dibuat baliho dengan tulisan kalimat "siapa takut UN" dan "UN enjoy aja", kata Akim.

Ada tiga mata pelajaran yang membuat nilai peserta UN tingkat SMP/sederajat anjlok, yakni Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Bahasa Inggris.
(A057/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010