Palangka Raya (ANTARA News) - Pengumuman hasil ujian nasional SMP 2010 di sejumlah sekolah di Kalimantan Tengah ditunda menjadi 8 Mei dari seharusnya 7 Mei karena datanya bermasalah.

"Masalah yang kami temui yakni daftar kolektif hasil UN tidak bisa diakses karena ada masalah sistem dan mengakibatkan data yang dikirim tidak lengkap," kata Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Hardy Rampay, melalui Kepala Bidang Standar Nasional Pendidikan, Slamet Winaryo, di Palangka Raya, Jumat.

Menurut Slamet, hasil UN tersebut sebetulnya sudah dikirimkan pusat, namun setelah dilakukan pengecekan ternyata ada sejumlah sekolah yang datanya bermasalah dan perlu diperbaiki sehingga terpaksa hasil UN tersebut dikirimkan kembali ke pusat.

Ia mengatakan, hasil UN yang sudah diperbaiki oleh pusat kemungkinan akan sampai pada Jumat jam 17.00 WIB, dan pihaknya juga mengharapkan tidak ada lagi data yang bermasalah.

Slamet mengungkapkan, ada 20 sekolah yang datanya bermasalah dari delapan kabupaten di Kalteng.

Dijelaskannya, jumlah sekolah dengan data yang bermasalah itu adalah 10 sekolah di Palangka Raya, satu di Kotawaringin Timur, empat di Seruyan, empat di Kapuas.

Sisanya di Kabupaten Murung Raya, Barito Timur, Katingan serta Kotawaringin Barat namun Slamet mengakui tidak ingat rincian berapa jumlah sekolah yang bermasalah di kabupaten tersebut.

Ketika ditanyakan berapa tingkat kelulusan UN SMP tersebut, Slamet enggan mengungkapkan hasilnya karena selain karena masih ada perbaikan, persentase kelulusan masih belum bisa diukur dari UN pertama.

"Siswa yang tidak lulus UN pertama nanti masih bisa mengulang pada 17 - 20 Mei mendatang, oleh karena itu kami tidak bisa memberikan persentase tingkat kelulusan karena hasilnya belum final," ujarnya.

Ia juga mengatakan belum mau mengungkapkan tingkat kelulusan UN tersebut untuk menjaga ketenangan sekolah agar tidak terjadi kepanikan, tetapi yang pasti hasilnya lebih baik dibandingkan daerah lain yang dikabarkan hasilnya rendah.

Tidak lulus

Meskipun Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalteng tidak mau mengumumkan tingkat kelulusan tersebut, namun sebelumnya, hasil UN tingkat SMP di Kalteng telah diumumkan Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh di Jakarta pada Kamis (6/5) dan persentasenya sebanyak 17,22 persen siswa tidak lulus atau harus mengulang.

Hal itu berarti siswa yang mengulang berjumlah sekitar 5.256 orang dari jumlah peserta UN sebanyak 30.525 siswa. Jumlah itu menurun drastis dibandingkan tahun sebelumnya, di mana tingkat kelulusan mencapai 96,01 persen atau sekitar 1.097 siswa tidak lulus dari jumlah peserta sebanyak 27.499 siswa.

Menanggapi pernyataan Mendiknas tersebut, Slamet menegaskan, persentase kelulusan bisa lebih tinggi karena ada perbaikan data tersebut karena hasil UN sekolah yang bermasalah itu tergolong berpredikat baik di mana tingkat kelulusan sebelumnya cukup tinggi.

"Persentase siswa mengulang kemungkinan bisa lebih kecil dari data sebelumnya (17,22 persen), karena data hasil UN dari sekolah yang dikirim ke Jakarta cenderung bagus sehingga kami optimistis persentase kelulusan lebih tinggi," ujarnya.
(KR-GR/N002/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010