Balikpapan (ANTARA News) - Sebanyak 1.628 siswa atau 20,14 persen dari sebanyak 8.084 siswa SMP di Balikpapan harus mengulang Ujian Nasional (UN).

"Hal tersebut disebabkan hasil kelulusan UN utama siswa SMP di Balikpapan kurang memuaskan," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kota (Disdik) Balikpapan, Sri Wahyuni di Balikpapan, Jumat.

"Semua SMP negeri tidak ada yang lulus 100 persen, hanya MTsN saja yang lulus seratus persen," ujarnya

Untuk wilayah Kalimantan Timur (Kaltim), kelulusan UN tingkat SMP dan sekolah sederajat lainnya, Balikpapan berada di urutan kesembilan daerah yang jumlah siswa mengulang UN terbanyak.

Wahyuni menambahkan sekolah SMP swasta di Balikpapan rata-rata mencatatkan kelulusan seratus persen seperti SMP Nasional KPS, SMP Sabilal, Asy Shifa, Al Hasan, SMP Istiqomah, YPI, Patra Dharma, Katolik Yos Sudarso, MTs Al Mutakin, SMP Nusantara, Al Aulia, Muhammadiyah 1 dan MTs Mardatilah.

"Bahkan dari sebagian besar SMP swasta tersebut, kebanyakan tidak memiliki fasilitas penunjang pelajaran, sebaik dengan SMP Negeri di Balikpapan, tapi SMP swasta rata-rata lulus seratus persen," katanya.

Kurang memuaskannya hasil UN siswa tersebut, bisa disebabkan tidak diberlakukannya lagi sistem konvensi, yang pada pelaksanaan UN sebelumnya selalu diberlakukan dan mata pelajaran yang mengalami nilainya di bawah standar 5,5 terbanyak adalah Matematika dan Bahasa Inggris, kata Wahyuni, menjelaskan.

"Tidak diberlakukannya sistem konvensi tersebut, maka hasil yang dicapai siswa merupakan hasil yang benar-benar jujur dari apa yang dikerjakan siswa saat UN, tanpa ada lagi sistem yang dapat mempengaruhi hasil UN yang dicapai siswa," ujarnya.

Itu pula yang membuat pelaksanaan UN tahun ini, dijadwalkan dua kali, untuk mengantisipasi banyaknya nilai yang tidak mampu mencapai target kelulusan, setelah tidak diberlakukannya lagi sistem konvensi tersebut. (S035/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010