Santiago (ANTARA News) - Sekitar tiga ribu buruh tambang tembaga "Collahuasi" di Chile utara, Sabtu, memblokade jalan masuk tambang mereka sebagai bagian dari aksi unjuk rasa mereka.

Mereka menuntut perbaikan upah dan kondisi asrama di lingkungan tambang tempat mereka bekerja.

Akibat aksi demonstrasi yang diwarnai dengan bentrokan para buruh dengan polisi dan pejabat tambang itu, produksi perusahaan tersebut menurun.

Pemimpin unjuk rasa, Victor Rayes, mengatakan kepada Stasiun Radio "Cooperativa", mereka siap memperpanjang aksi yang digelar sejak Jumat itu.

Sebaliknya, pihak perusahaan tambang tembaga yang dikelola Xtrata dan Anglo America itu siap berdialog dengan para buruh.

Dalam pernyataannya, pihak manajemen menganggap aksi para buruh itu "tidak penting" dan "di bawah kondisi yang terbatas", produksi tambang tidak berhenti.

Para karyawan tetap Colluhuasi tidak ikut dalam aksi unjuk rasa tersebut.

Aparat kepolisian setempat, Sabtu, menggunakan gas air mata untuk menghalau sejumlah pengunjuk rasa yang merusak bagian dalam kompleks tambang.

Seorang pekerja tambang mengatakan, 11 orang telah ditangkap.

Tambang yang terletak di dataran tinggi Chile itu memasuk lebih dari 530 ribu ton tembaga atau tiga persen dari total produksi tembaga dunia pada 2009.

Chile merupakan salah satu produsen tembaga utama dunia.

AFP/R013/S008

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010