Miranshah, Pakistan (ANTARA News/Reuters) - Pesawat tak berawak Amerika Serikat menembakkan dua peluru kendali ke kompleks Taliban di wilayah Waziristan, Pakistan Utara, di perbatasan Afghanistan Ahad, menewaskan sedikitnya sepuluh gerilyawan, kata para penjabat keamanan Pakistan.

Ini adalah serangan rudal pesawat tak berawak kedua terhadap gerilyawan di Pakistan barat laut, sejak peristiwa bom mobil yang gagal di Time Square, New York, pekan lalu.

Serangan di desa Dattakhel, sekitar 60 kilometer barat Miransyah, kota besar di Waziristan Utara, yang dikenal sebagai sarang Al Qaida dan garis keras Taliban di perbatasan Afghanistan.

"Kompleks itu hancur total. Telah ditutup oleh Taliban, dan kami mendapat informasi bahwa mereka menemukan sedikitnya 10 jenazah," kata seorang penjabat badan intelijen, yang menolak disebut namanya.

Seorang penjabat senior keamanan menyebut jumlah yang tewas 10, sebelumnya tersiar enam, sedangkan lainnya menyatakan sembilan yang tewas.

Tidak ada penjelasan mengenai identitas mereka yang tewas, ucap mereka.

Beberapa pesawat tanpa pilot masih terbang di atas daerah itu, kata seorang penduduk desa kepada Reuters melalui telepon.

Pakistan secara umum menjadi obyek serangan-serangan pesawat tak berawak CIA, dan mengatakan, bahwa itu adalah pelanggaran kedaulatan wilayah dan memicu perasaan-perasaan anti-AS, yang menyulitkan upaya-upaya Pakistan menghadapi militansi.

Meskipun, secara tidak resmi para analis mengatakan, Pakistan sedang bekerjasama dengan AS untuk mengidentifikasi setidaknya beberapa dari target gerilyawan yang diserang oleh pesawat tanpa pilot.

Senin lalu, tiga gerilyawan tewas dalam serangan yang sama di Waziristan Utara.

Sehari sebelumnya, ketua Taliban Pakistan, Hakimullah Mehsud, yang dilaporkan telah tewas dalam serangan pesawat tak berawak Januari, muncul dalam video di Internet mengancam akan melakukan serangan-serangan bunuh diri di AS.

Tahun lalu, sebuah pesawat tak berawak membunuh ketua Taliban Pakistan, Baitullah Mehsud, yang dituduh membunuh mantan perdana menteri Benazir Bhutto, di Waziristan Selatan dekat perbatasan Afghanistan.

AS yang berjuang untuk menstabilkan Afghanistan, meningkatkan serangan-serangan rudalnya di Pakistan barat laut setelah seorang pelaku bom bunuh diri Jordania menewaskan tujuh petugas CIA di pangkalan AS, di seberang perbatasan di provinsi Afghanistan timur, Khost, pada Desember.

Sebagian besar serangan pesawat tak berawak tahun ini terjadi di Waziristan Utara.

Pakistan sedang menyelidiki, apakah warga Amerika asal Pakistan yang ditahan berkaitan rencana mengebom Times Square New York, bertemu dengan para pemimpin Taliban Pakistan di kubu pertahanan mereka di barat laut, kata Menteri Dalam Negeri Rehman Malik, Sabtu.

Para penyelidik Pakistan sedang berusaha memeriksa informasi yang diberi oleh AS bahwa tertuduh, Faisal Shahzad, 30 tahun, telah berkunjung ke Waziristan Selatan, ujarnya.

Taliban Pakistan Ahad lalu mengaku bertanggungjawab atas percobaan serangan bom mobil sehari sebelumnya itu, namun seorang juru bicara gerilyawan Kamis membantah bahwa pihaknya memiliki hubungan dengan Shahzad.

Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, mengatakan, sekutu Pakistan telah melaksanakan investigasi.

Namun dia juga mengatakan, bahwa AS telah memperingatkan Pakistan `beberapa konsekuen` jika serangan berhasil di Amerika diusut ke Pakistan.
(Uu.H-AK/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010