Padang (ANTARA News) - Salah seorang bocah berusia sekitar tiga tahun tak bisa melihat akibat tumor ganas di mata sebelah kiri yang dideritanya. Bocah yang mengalami tumor ganas tersebut bernama Nuafal (3) warga Korong Kamumuan, Kenagarian Kuranji Hilir, Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman.

Tumor ganas di mata sebelah kiri Naufal membesar dengan ukuran bola lampu 5 watt, sedangkan pipi juga membengkak.

Sardani orang tua Naufal, di Padang, Selasa, mengatakan awalnya melihat gejala aneh di mata Naufal, berupa bintik putih di bola mata (pupil) ketika berusia sekitar satu tahun.

"Bintik putih di bola mata tersebut semakin lama makin membesar dan membengkak," katanya.

Menurut dia, saran dari tetangga serta saudaranya agar Naufal dibawa saja berobat ke rumah Sakit M. Jamil Padang untuk dilakukan operasi tumor ganas dimata kiri.

"Bantuan dari sudaranya, Naufal bisa berobat kerumah sakit ke rumah Sakit M. Jamil Padang," katanya.

Dia menambahkan, untuk biaya berobat ke rumah Sakit M. Jamil Padang sangat mahal, apalagi dilakukan operasi terhadap tumor ganas dimata sebelah kiri Naufal.

"Suami tidak memiliki pekerjaan tetap, dari mana biaya berobat ke rumah Sakit M. Jamil Padang," katanya.

Dia berharap ada pertolongan dari donatur untuk meringankan biaya pengobatan Naufal dirumah Sakt Umum M.Jamil.

Direktur Pelayanan Medik RSUP.M.Jamil,Dr Irayanti, di Padang mengatakan sudah sepekan Naufal dirawat ruang bangsal Anak Rumah Sakit M.Jamil Padang.

"Kondisi badan Naufal terus melemah, akibat tumor ganas dimata sebelah kiri serta ada pembengkakan di pipi pasien sulit untuk diajak bicara," katanya.

Menurut dia, pihak rumah sakit belum berani untuk melakukan operasi untuk mengangkat tumor ganas dimata sebelah kiri Naufal.

"Langkah yang dilakukan pihak rumah sakit dengan melakukan chemotherapi terhadap tumor ganas dimata sebelah kiri Naufal," katanya.

Dia menambahkan, dilakukan kemoterapi sel-sel kanker yang semakin cepat tumbuh akan dibasmi sampai ke akar-akarnya,bahkan sampai ke daerah yang sulit dijangkau dengan pisau bedah.

"Minimal mengontrol sel-sel kanker agar tidak semakin meluas ditubuh pasien, pihak rumah sakit " katanya.
(T.KR-ZON/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010