London (ANTARA News) - Harga minyak dunia sedikit berbalik naik (rebound) pada Selasa, membalikkan kerugian sebelumnya di tengah aksi buru harga murah akibat pedagang terus menerus menilai pasar dampak dari rencana dana talangan (bailout) zona euro Uni Eropa-Dana Moneter Internasional.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juni, bertambah 25 sen menjadi 77,05 dolar per barel, setelah ditutup naik 1,69 dolar pada Senin.

Minyak mentah Brent untuk penyerahan Juni naik 35 sen menjadi 80,47 dolar per barel pada perdagangan London sore hari.

Minyak jatuh dalam perdagangan sebelumnya, karena euforia atas bailout besar zona euro memberikan keraguan atas kemampuan negara untuk mengurangi defisit mereka, kata analis.

"Pasar sudah sangat oversold dan turun ke kisaran 75 dolar per barel itu mulai terlihat seperti nilai yang baik," kata broker BNP Paribas Tom Bentz.

Bursa saham utama Eropa ditutup bervariasi pada Selasa, dengan beberapa pulih dari kerugian awal satu hari setelah rencana penyelamatan Uni Eropa telah memicu keuntungan besar.

Minyak mentah berjangka juga naik pada Senin, meningkat 1,69 dolar di New York, setelah rencana penyelamatan Uni Eropa-IMF satu triliun dolar untuk zona euro meredakan kekhawatiran pasar tentang krisis utang Eropa, kata para dealer.

"Meskipun ada kesepakatan paket UE untuk dana talangan (bailout) negara-negara Eropa yang sarat utang, kekhawatiran risiko utang negara di kawasan itu tetap dan sentimen masih hati-hati," kata analis Barclays Capital Sen Amrita

Sementara itu, kartel produsen minyak OPEC pada Selasa mempertahankan proyeksinya untuk pertumbuhan moderat dalam permintaan minyak dunia tahun ini, mencatat ketidakpastian tentang prospek ekonomi global.

"Meskipun pemulihan ekonomi menunjukkan tanda-tanda perbaikan momentum, risiko-risiko penting tetap dapat mempengaruhi ekspektasi pertumbuhan permintaan tahun ini," kata Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dalam laporan Mei.

"Proyeksi permintaan minyak dunia untuk tahun 2010 sebagian besar akan tergantung pada kinerja ekonomi AS," kata laporan itu.

"Jika permintaan minyak AS sedikit melemah dan kinerjanya kurang dari yang diharapkan selama puncak konsumsi musim panas, maka total permintaan minyak dunia akan kurang dari perkiraan saat ini."

Kartel mengatakan, pihaknya mengharapkan permintaan minyak dunia tumbuh sebesar 0,9 juta barel per hari (bpd) atau 1,1 persen menjadi rata-rata 85,4 juta bph untuk 2010. Yang hampir tidak berubah dari laporan sebelumnya.

"Sentimen lebih hati-hati tentang langkah lanjutan pemulihan juga telah tercermin dalam volatilitas harga minyak," kata OPEC.

Acuan minyak mentah AS naik menjadi lebih dari 86 dolar per barel sebelum jatuh lebih dari 10 dolar dalam tiga hari pekan lalu.

"Ini volatilitas yang kuat datang terlepas dari kenyataan bahwa fundamental minyak mentah relatif tidak berubah dan dengan demikian menyoroti dampak lanjutan dari sentimen pasar keuangan atas harga minyak mentah," katanya, sambil menunjuk ke Yunani sebagai faktor ketidakpastian.

"OPEC akan terus memonitor pasar, menunggu tanda lebih lanjut bahwa momentum positif meluas di semua kawasan utama."

Pedagang pada Rabu akan fokus menyoroti persediaan minyak mentah terbaru di Amerika Serikat, negara yang mengkonsumsi energi terbesar di dunia. (A026/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010