Batulicin (ANTARA News) - Hotel Batulicin yang punya nilai bersejarah di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Provinsi Kalimantan Selatan pada Rabu pagi sekitar pukul 06.30 telah hangus ludes terbakar.

"Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, namun kerugianya diperkirakan mencapai Rp7 miliar," kata Marliana (25), salah satu pengelola hotel dilokasi kebakaran tersebut.

Belum jelas diketahui asal mulanya kebakaran. Sebab tiga tahun hotel tersebut tidak lagi beroperasi dan dipastikan pemiliknya bahwa tidak ada lagi peralatan memasak atau aliran listrik yang memicu kebakaran.

Dari hasil investigasi jajaran Polres Tanah Bumbu yang menangani kasus tersebut api diduga berasal dari pojok sebelah kanan hotel. Hal itu dibuktikan dengan kondisi reruntuhan dan jumlah pohon yang terbakar disekitar hotel tersebut.

"Kalau dilihat pemicunya apakah dari fasilitas hotel atau aliran listrik memang tidak ada. Tapi melihat reruntuhan dan kondisi pohon yang terbakar, sepertinya api muncul dari pojok kanan kanan hotel," jelas Kasat Reskrim Polres Tanah Bumbu, Muhammad Gapur Siregar,SIK saat menangani kasus tersebut.

Api berhasil dipadamkam sekitar dua jam setelah petugas pemadam kebakaran mendatangi lokasi hotel usai mendapatkan laporan dari warga. Tiga buah mobil pemadam yang terlihat berat mengangkut air, petugasnya langsung sigap meredamkan kobaran api.

"Kami tidak tahu awal mulanya datangnya api. Tiba-tiba saja api muncul dan menghanguskan bagian atas hotel," kata Rusmiati, warga desa setempat yang menyaksikan musibah itu.

Hotel Batulicin yang berada di atas pegunungan Desa Sungai Kecil, Kecamatan Simpang Empat tersebut adalah satu-satunya hotel yang berdiri pertama kali di Kabupaten Tanbu. Hotel ini mengukir sejarah sebagai tempat rapatnya pejabat pemerintah saat berdirinya Kabupaten Tanbu sekitar tujuh tahun silam.

Fasilitas hotel sebelumnya terdiri 48 kamar dan masing-masing lengkap dengan tempat tidur, AC, dan televisi. Namun, karena kondisi keuangan atau modal yang kurang memadai akhirnya hotel tersebut operasinya dihentikan oleh pemiliknya sejak akhir 2007.

Mursidi Sulaiman, adalah pemilik yang sah dari hotel tersebut dan kebetulan saat ini tinggal di Jakarta. Lokasi hotel yang luasnya mencapai satu hektare tersebut, dibeli dari PT Kodeco sejak awal 2006.
(T.KR-SYO/J006/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010