Karimun, Kepri (ANTARA News) - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Karimun mengklarifikasi adanya dugaan pelanggaran dalam acara debat kandidat gubernur dan wakil gubernur yang digelar mahasiswa di Gedung Nasional, Tanjung Balai Karimun, pekan lalu.

"Kami mengklarifikasi bahwa acara debat kandidat tersebut bersih dari pelanggaran kampanye," kata anggota Panwaslu Karimun, Taswin Ariadi, di Tanjung Balai Karimun, Rabu.

Taswin mengatakan, klarifikasi tersebut telah disampaikan langsung pada perwakilan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Karimun yang datang ke Kantor Panwaslu di Jalan Telaga Mas, Tanjung Balai Karimun, Rabu.

"Mahasiswa kami undang untuk menyampaikan hasil penelitian kami itu, sehingga mereka mengetahui secara jelas apakah debat kandidat tersebut melanggar aturan kampanye atau tidak," ucapnya.

Menurut dia, awalnya pihaknya mendapat laporan bahwa debat kandidat itu diduga ditunggangi oleh pasangan kandidat tertentu sehingga independensi dari kegiatan itu menjadi hilang.

Ia saat itu sempat meminta panitia menghentikan acara debat ketika dari tiga pasangan yang diundang, hanya satu pasang yang datang menyampaikan visi dan misinya.

"Karena hanya dihadiri satu pasang calon, maka kami menilai bahwa acara itu bukanlah debat, tetapi mirip kampanye monologis," ucapnya.

Namun demikian, pihaknya kemudian menyatakan bahwa kegiatan tersebut bersih dari pelanggaran, karena dua pasang kandidat yang tidak hadir tersebut sedang berhalangan.


Memanas

Pertemuan antara perwakilan BEM Karimun dengan Panwaslu yang dipimpin ketuanya Tiuridah Silitonga tersebut sempat memanas karena mahasiswa kesal kegiatan itu dituding ditungganggi pihak tertentu.

Puluhan mahasiswa yang dikawal sejumlah polisi itu emosi sempat terlibat adu mulut dengan Panwaslu terkait pernyataan Taswin Ariadi di media massa pekan lalu.

"Kegiatan mahasiswa murni untuk pembelajaran politik masyarakat, tidak ada ditunggangi pihak-pihak tertentu," ucap Dosen Pembimbing dari Universitas Karimun, Taufik Putra.

Mahasiswa yang emosi berhasil ditenangkan polisi sehingga pertemuan itu tetap berlangsung aman dan menyimpulkan bahwa acara debat tersebut bukan pelanggaran kampanye.

Puluhan mahasiswa tersebut umumnya berasal dari Universitas Karimun yang menyelenggarakan acara debat kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri yang bertarung dalam Pilkada Kepri, 26 Mei 2010 mendatang.

Dari tiga pasangan kandidat, hanya pasangan HM Sani-HM Soerya yang hadir memenuhi undangan panitia. (HAM/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010